Langsung ke konten utama

Renungan Ibadah Malam Natal Keluarga Sudahkah Kristus Sang Imanuel Hadir Dalam Keluarga Kita? Matius 1 :18-25


Sudahkah Kristus Sang Imanuel Hadir Dalam Keluarga Kita?

Matius 1 :18-25

Ajakan beribadah

Bapa: Detak waktu memanggil kita semua berkumpul bersama dalam keheningan malam, namun ada suka cita yang besar untuk menyambut Sang Imanuel. Sang Juru Selamat, dengarkan puji-pujian indah kami rayakan kelahiran Yesus Kristus ke dunia. O pembawa kedamaian, peluklah kami semua dalam keagungan Mu. Keluarga yang terkasih mari mengagungkan Tuhan dari KJ.119:1 & 2 “ Hai Dunia Gembiralah”

Mama:Tuhan Engkau datang ke dunia ini menjadi sama dengan manusia dalam derita dan sengsara, meski Engkau pemilik hidup namun tak ada yang menyambutmu, meski Engkau yang berkuasa namun tak ada yang menyapaMu. Namun kini kami menyadari dan merendahkan diri dihadapanhadiratMuserta menyambut akan kedatanganMu dengan penuh sukacita.

Doa 

Anak: bapa di sorga kami bersyukur Engkau memberikan AnakMu kepada kami untuk menyelamatkan kami dari dosa, Engkau membimbing kami dari kegelapan menuju terangMu, penuhilah dan terangilah hati kami dengan RohMu, supaya kami semakin membenci dosa dan semakin mencintai FirmanMu, dalam nama Tuhan Yesus kami sambut FirmanMu, Amin.

Nas RenunganMatius 1:18-25

Tema: Sudahkah Kristus Sang Imanuel Hadir Dalam Keluarga Kita?

Keluarga yang terkasih Berbicara tentang keluarga, keluarga adalah unit kecil yang ada ditengah-tengah masyarakat, yaitu yang terdiri dari Ayah, Ibu dan anak-anak. Keluarga bukanlah hanya sekedar status melainkan juga berbicara tentang kasih, pengorbanan dan kebersamaan. 

Namun kalau kita melihat realitanya saat ini seringkali kita menemukan keluarga yang tidak harmonis, karena tidak memiliki kesatuan hati dan ketulusan. Pergumulan hidup juga menjadi alasan tidak harmonisnya sebuah keluarga, yang berdampak pada terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, terjadi pertikaian, anak-anak mencari kenyamanan di luar rumah, sehingga kesatuan dan keutuhan keluarga menjadi luntur. Ini adalah keadaan yang sangat memprihatinkan

Keluarga yang terkasih.. setiap orang pasti menginginkan rumah yang penuh kehangatan, dimana setiap anggota keluarga yang ada dalam rumah tersebut bisa tersenyum, bergandengan tangan dan sebagainya.Bukankah Setiap keluarga menginginkan hal yang demikian?

Mari kita merenungkan kebenaran firman Tuhan saat ini,kedatangan Yesus ke dunia ini adalah melalui kelahiran sebagai manusia di dalam satu keluarga, dalam hal ini keluarga Yusuf dan Maria. Allah menghendaki agar Yusuf tidak ragu-ragu mengambil Maria sebagai istrinya, karena dalam keluarga tersebut Allah menemukan sarana untuk mewujudkan rancangan karya pernyelamatan-Nya bagi dunia. Dalam hal ini nampak nyata makna pentingnya keluarga bagi terwujudnya karya Allah di dunia ini, tetapi juga sebaliknya, karya Allah juga penting bagi keluarga.

Dari kebenaran Firman Tuhan saat ini, Kalau mau dilihat secara manusia tindakan Yusuf benar, bisa saja ia menolak dan tidak menjalankan perintah dari malaikat sesuai dalam mimpinya, karena sepertinya tidak masuk akal, namun berbeda cara Yusuf merespon perintah tersebut ia dengan ketulusan hatinya mau menerima dan bersatu dengan Maria untuk bersama menjalankan perintah tersebut. Dari sini kita dapat belajar bahwa Kehadiran Yesus Kristus membawa makna dalam kehidupan Yusuf dan Maria karena kehadiranNya dapat menyatukan mereka menjadi keluarga yang utuh.

Sdr/i yang terkasih...Marilah kita belajar dari keluarga Yusuf dan Maria yang memiliki ketulusan hati untuk menerima keadaan yang ada dan memiliki kesatuan hati dalam menjalani kehidupan ini. Untuk itu marilah kita senantiasa menghadirkan Kristus Sang Imanuel dalam keluarga kita. Ketika Tuhan hadir dan dihadirkan dalam keluarga kita maka kehadiranNya pasti memberkati kita. Kehadiran Kristus menyatukan keluarga, kehadiran Kristus memulihkan keluarga. Amin. 

Diskusi keluarga:Sudahlah kita sebagai orangtua, sebagai anak memiliki hidup yang takut akan Tuhan dan bagaimana cara agar keluarga menghadirkan Tuhan. Buatlah komitmen untuk menjadikan keluarga yang senantiasa menghadirkan Kristus.

Menyanyi (persembahan)

KJ. 101 “1&3 “ Alam Raya Berkumandang 

Doa syukur syafaat

Dalam keheningan malam ini, kami sungguh bersyukur kepada-Mu Tuhan atas segala karya Allah dalam kehidupan kami. Engkau hadir membawa damai dan sukacita yang besar. Allah yang Maha Kasih kami menyadari saat ini kami seringkalimenjauh dari jalan kasihMu, kami memilih jalan kami sendiri dan tidak menghadirkanMu dalam kehidupan kami. Tolonglah kami agar senantiasa mengadirkan Kristus Sang Imanuel sehingga keluarga kami senantiasa hidup dalam ketulusan, saling menghargai, saling melengkapi serta saling menolong satu dengan yang lainnya. AMIN

Penutup Kj. 99:1&3 “ Gita Sorga Bergema” Sambil bersalam-salaman


MAJELIS JEMAAT MENGUCAPKAN

SELAMAT MERAYAKAN NATAL 25 DESEMBER 2023

DAN

SELAMAT MENYOSONG TAHUN BARU 1 JANUARI 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Renungan Pemuda 1 Korintus 13:1-7 Tema: Kasih yang Sejati

  Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Paulus menulis tentang kasih yang sejati, kasih yang melampaui kata-kata dan sekadar perasaan. Ketika kita mendalami pasal ini, mungkin kita merasa terinspirasi dan berefleksi oleh makna kasih yang begitu dalam, tetapi di sisi lain kita juga dinasehati. Betapa sering kita mengaku mengasihi, tetapi sikap dan tindakan kita belum mencerminkan kasih yang diajarkan Paulus. Teman teman muda, dalam 1 Korintus 13 dikenal sebagai "Pasal Kasih" karena di sinilah Paulus menguraikan apa itu kasih yang sejati dan bagaimana kasih itu seharusnya diwujudkan. Kasih yang sejati bukanlah sekadar rasa senang atau sayang di dalam hati. Kasih, menurut Paulus, adalah sesuatu yang hidup dan aktif, sesuatu yang nyata dalam tindakan manusia. Jika kita hanya merasa sayang tetapi tidak menunjukkan tindakan yang penuh kasih, apakah itu benar-benar kasih? Tentu tidak. Paulus mengatakan, “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan malaikat, ...

BAHAN IBADAH RUMAH TANGGA

 BAHAN PART GKS JEMAAT GAURA KELUARAN 1:1-22 MEMAHAMI RENCANA ALLAH DALAM KETERPURUKAN Kekasih Tuhan.. Ada banyak cara Tuhan dalam membentuk spiritualitas manusia, kita dibentuk oleh Allah dengan pergumulan, pengujian, pencobaan bahkan juga penindasan. Namun di dalam semuanya itu, ketika diperhadapkan dengan situasi tersebut, kita di tuntut untuk melihat dan menemukan maksud Allah dalam mengijinkan semua hal itu terjadi. Dalam teks pembacaan hari ini, kita dapat melihat pertanggungjawaban Allah dalam mempersiapkan  dan memenuhi akan panggilan-Nya terhadap Bangsa Israel menjadi umat pilihan Allah (Kejadian 46:3-4). Mereka yang hidup sebagai orang-orang yang ada dalam tanah perbudakan merasakan banyaknya penderitaan dan juga penindasan. Hal ini tidak mudah bagi mereka untuk melewati proses tersebut. Setelah Yusuf mati (ay. 7) kekuatan Bangsa Israel yang ada di tanah Mesir menjadi melemah dan merekapun dijadikan sebagai hamba yang akan diperbudak untuk kepentingan bangsa Mesir. B...

Filipi 4:6-7 "Jangan Khawatir, Berdoa.

Jangan Khawatir, Berdoa. Pemuda dan pemudi Pernah tidak kalian merasa khawatir? Mungkin tentang ujian, teman, atau masa depan atau cita dan cinta?  Hari ini, kita belajar dari Firman Tuhan di Filipi 4:6-7  Artinya ini buat kita: 1. Jangan Khawatir:    - Tuhan tidak mau kita terus-menerus cemas. Khawatir cuma bikin hati dan pikiran kita tidak tenang. Khawatir tidak menyelesaikan masalah, malah bikin kita stres. 2.Berdoalah:    - Saat kita khawatir, Tuhan mau kita bicara sama Dia. Ceritakan semua keinginan dan masalah kita dalam doa. Tidak perlu formal, cukup kita menyampaikan apa yang ada di hati kita. Tuhan selalu mendengar dan memahami setiap kata yang kita ucapkan. 3. Bersyukur    - Dalam doa, jangan lupa bersyukur. Ingat semua berkat dan kebaikan yang Tuhan sudah kasih. Bersyukur karena Ia membuat kita sadar betapa besar kasih Tuhan dalam hidup kita. 4 Damai Sejahtera Allah    - Tuhan janji akan memberi kita damai ...