Langsung ke konten utama

Kumpulan semua bahan PART

 BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 1:1-22

MEMAHAMI RENCANA ALLAH DALAM KETERPURUKAN

Senin 06 Maret 2022

Kekasih Tuhan.. Ada banyak cara Tuhan dalam membentuk spiritualitas manusia, kita dibentuk oleh Allah dengan pergumulan, pengujian, pencobaan bahkan juga penindasan. Namun di dalam semuanya itu, ketika diperdapkan dengan situasi tersebut, kita di tuntut untuk melihat dan menemukan maksud Allah dalam mengijinkan semua hal itu terjadi.

Dalam teks pembacaan hari ini, kita dapat melihat pertanggungjawaban Allah dalam mempersiapkan  dan memenuhi akan panggilan-Nya terhadap Bangsa Israel menjadi umat pilihan Allah (Kejadian 46:3-4). Mereka yang hidup sebagai orang-orang yang ada dalam tanah perbudakan merasakan banyaknya penderitaan dan juga penindasan. Hal ini tidak mudah bagi mereka untuk melewati proses tersebut.

Setelah Yusuf mati (ay. 7) kekuatan Bangsa Israel yang ada di tanah Mesir menjadi melemah dan merekapun dijadikan sebagai hamba yang akan diperbudak untuk kepentingan bangsa Mesir. Bersamaan dengan itu, jumlah Bangsa Israel yang semakin banyak mengancam keberadaan orang-orang Mesir (ay. 12-14). Bahkan untuk mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan Bangsa Israel, anak laki-laki mereka dibunuh (15-22).

Dari kisah ini ada beberapa hal yang dapat kitra temukan akan rencana Allah bagi Bangsa Israel.

Ketika Yusuf dan orang-orang yang berkuasa mati, Allah tidak meninggalkan mereka untuk ada dalam keterpurukan. Allah tidak meninggalkan mereka lebih lama merasakan penindasan dan penderitaan.

Ketika mereka merasakan penindasan, rencana Allah sedang mempersipkan keselamatan dalam menepati janji-Nya untuk membeskan mereka dari tanah perbudakan yaitu dengan cara ketika Musa lahir, ia tidak di bunuh sekalipun pada saat itu anak- laki yang baru lahir harus dibunuh.

Kekasih Tuhan…

Dalam kehidupan kita saat ini, kita tidak pernah terlepas dari yang namanya pergumulan kehidupan.  Ada bebrapa hal yang dapat kita pelajari dari teks pembacaan kita saat ini.

Allah mengijinkan persoalan dan pergumulan terjadi di dalam keluarga adalah bagian dari pembentukan iman. Dengan meyakini bahwa di dalam persoalan dan pergumulan itu ada maksud dan rencana Allah yang mau dinyatakan di dalam rumah tangga. 

Pergumulan dan pencobaan yang terjadi kita dapat merefleksikan bahwa sebagai keluarga kita perlu mengahadirkan Allah di tengah-tengah keluarga karena Allah yang kita sembah adalah Allah yang setia. Kesetiaan Allah kita dapat melihat dalam kehidupan Bangsa Israel. Allah tetap mejaga janji-Nya dalam memilih mereka sebagai Umat pilihan Allah sekalipun mereka beberapa kali melupakan Allah di dalam kehidupan mereka

Kita ada di dalam Minggu Sengsara yang ke-III, Allah yang berinisitaif untuk mendamaikan diri-Nya dengan manusia, bukan manusia yang berupaya memperbaiki hungannya dengan Allah. Ia mengutus Anak-Nya yang Tunggal untuk menderita sengsara bagi manusia untuk menebus dosa-dosa manusia. Dalam minggu sengsara ini, kita dapat melihat kasih Tuhan yang terus terjadi di dalam kehidupan rumah tangga kita masing-masing. Ada banyak hal yang Tuhan ingin tunjukan di dalam kehidupan kita. Allah hanya menginkan respon kita dalam menikmati Kasih Karunia yang telah Allah berikan.

Kekasih Tuhan.. kita akan melanjutkan kehidupan kita di dalam dunia ini, yang Allah inginkan ialah ketaatan dan kesetiaan kita akan perintah-perintah Allah yang telah dinyatakan di dalam kehidupan dengan meresponi panggilan Allah agar kita dapat membuka ruang bagi Allah di dalam kehidupan kita yang dimulai dari dalam keluarga kita masing-masing.

Amin



BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 2:1-10

ALLAH YANG MEMILIH, ALLAH YANG BETANGGUNGJAWAB

Selasa 07 Maret 2022

Kekasih Tuhan.. ketika manusia diciptakan Allah ke dalam dunia ini, Allah telah mempersiapakn segala sesuatu yang baik terjadi di dalam kehidupannya. Allah tidak merancangkan seseuatu yang burruk terjadi di dalam kehidupan manusia, Allah tidak membiarkan manusia berjalan sendiri bahkan ketika manusia diciptakan Allah telah mempersipakan segala sesuatu yang indah. Penyataan Allah dan perlindungan Allah dinyatakan di dalam kehidupan Nabi Musa ketika Allah mempersipakannya sebagai orang yang akan di utus untuk membebaskan Bangsa Israel dari Tanah Perbudakan (Dalam Perjanjian Lama 2 istilah  kejadian besar yang terjadi; 1. Perbudakan terjadi di tanah Mesir; 2. Pembuangan terjadi di tanah Babel). Musa dipersiapkan Allah untuk menjadi penyambung lidah Allah dalam pembebasan itu, namun karena kekuasaan pemerintahan Raja Mesir maka Musa akan di bunuh.

Melihat peristiwa besar dalam masa kecilnya, bisa saja pada saat ia di sembunyikan oleh orangtuanya ia akan ketahuan. Namun karena rencana Allah yang ingin dinyatakan di dalam kehidupannya ia tidak dapat ditemukan oleh tantara-tentara Mesir. Kelahirannya di dalam dunia sebenarnya dinantikan oleh orangtuanya, namun kelahirannya bertantangan dengan keberadaan dan aturan yang diberlakukan di Tanah Mesir. Yokebed ibu Musa dan Miryam saudari perempuan Musa percaya bahwa Tuhan akan melakukan hal besar terhadap bayi kecil dan tidak berdaya itu. Tetapi mereka tidak berdiam diri atau berpangku tangan, mereka mengambil langkah-langkah kecil yang diperlukan, yakni membuat sebuah peti pandan, meletakkan Musa di dalamnya dan melepaskan peti itu di sungai Nil. Apa yang dilakukan oleh keluarga Musa ini sangat berbahaya. Tapi mereka sudah siap dengan segala resiko jika rencana itu gagal karena mereka mengasihi Musa. Allah memilih Musa untuk menyelamatkan bangsa Israel dari raja Mesir (Firaun). Jadi Allah menjaga bayi Musa agar tidak mati. Allah juga merencanakan agar Musa dibesarkan di istana Firaun dalam artian bahwa Allah yang memilih, Allah bertanggungjawab.

Kekasih Tuhan..Melihat dari peristiwa kelahiran Musa dan karya Allah dalam kehidupan Musa, Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dri kisah kelahiran Musa ini.

Rencana Tuhan bagi kita adalah rencana yang baik. Tuhan tidak merancangkan sesuatu yang buruk terjadi di dalam kehidupan kita manusia. Dalam persistiwa kelaharin kita di dalam dunia ini ada banyak karya Allah yang dinyatakan dengan talenta kita masing-masing. Tentu ketika kita diciptakan dengan telenta masing-masing, ada yang memiliki talenta tetapi biarlah talenta yang kita miliki kita kembalikan semuanya itu kepada Allah dan untuk memuliakan nama Allah. Kita tidk pernah tahu kenapa kita dilahirkan di dalam dunia ini tetapi yang pasti ialah rancangan Allah terjadi bagi kita untuk mendatangkan damai sejahtera di dalam dunia ini. Di dalam rumah tangga kita masing-masing kita diberikan tugas untuk melayani. Orang tua mendidik anak-anak dengan memberikan contoh, anak-anak mendengarkan pengajaran dan didikan orang tua. Orang tua membiasakan diri melibatkan diri dalam persekutuan gerejawi, orang tua mengajarkan anak-anak membaca Firman Tuhan, berdoa, memiliki waktu pribadi dgan Tuhan di dalam kesibukan kita masing-masing oleh karena itu wajah Yesus Kristus terpancar di dalam kehidupan berumah tangga (Imago Dei).

Menghadapi tantangan krisis, perkembangan teknologi dan lain sebagainya, kita dituntut untuk bertahan hidup. Tentu dalam perjuangan kita, kita tidak bisa jalan sendiri untuk melewatinya, kita membutuhkan Allah sebagai penolong untuk dapat melewati peristiwa dan dinamika kehidupan. Oleh sebab itu, melihat kesetiaan Allah di dalam kehidupan bangsa Israel, ini juga yang menjadi contoh bagi kita untuk tetap setia kepada Allah. Kesetiaan Allah juga dapat kita lihat dalam karya penyelamatan-Nya di dalam diri Tuhan Kita Yesus Kristus. Ia sebagai Tuhan berinkarnasi dan hidup bersama-sama dengan manusia, Ia yang Kudus merelakan diri-Nya disiksa, dimaki, dihina, diludahi, dipukul, dicambuk, disalib bahkan mati bagi manusia untuk menebus dosa-dosa manusia. Penyataan keselamatan itu juga yang kita nikmati sehingga hari ini kita masuk dalam Minggu sengsara ke III. Kita tidak perlu menderita seperti apa yang telah dilakukan oleh Yesus karena penderitaan itu yang mengantarkan kita pada keselamatan. Yesus telah berkorban bagi kita, kita tidak perlu berkorban bagi Allah tetapi kita dituntut untuk meresponi panggilan Allah di dalam kehidupan kita

Ada beberapa tokoh dalam teks pembacaan, Orang tua dan Kakak Musa, Putri Firaun atau Raja Firaun. Di manakah kita memposisikan diri kita?        Amin




BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 3:1-17

MERESPONI PANGGILAN ALLAH DAN MELAKUKANNYA

Rabu 15 Maret 2023

Kekasih Tuhan.. dipanggil dan diutus sebagai perpanjangan tangan atau penyambung lidah Allah tentu tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama. Ada banyak orang yang dipanggil oleh Allah dalam mengemban tugas pelayanan namun yang bersangkutan tidak meresponi. Ada juga orang yang sesungguhnya memiliki niat dalam melayani tetapi belum mendapatkan kesempatan seperti yang diharapkan. Ada juga orang yang sesungguhnya sudah dipercayakan untuk melayani namun diperdayakan oleh Iblis untuk tidak menjalankan dengan baik. Bagimana kita memposisikan diri kita sebagai ciptaan? Mana yang kita pilih?

Melihat perjalanan kehidupan pelayanan kita menjadi refleksi atas penggilan Allah terhadap Musa. Alkitab mencatat setidaknya ada 5 kesulitan iman Musa yang Ia kemukakan kepada Allah dan semuanya langsung dijawab oleh Allah. Yang pertama dipasal 3:11, setelah Musa melihat penglihatan yang sangat hebat yaitu semak duri yang terbakar namun tidak termakan api lalu Musa menerima perintah Allah untuk bertemu Firaun. Musa berkata: Siapakah Aku ini, maka Aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir? Lalu firmannya: Bukankah Aku akan menyertai Engkau? Yang kedua setelah pertanyaannya dijawab Allah, Musa mengajukan pertanyaan kedua, tetapi apabila Aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka, Allah nenek moyangmu telah mengutus Aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: Bagaimana tentang namanya? Apakah yang harus Aku jawab kepada mereka? Dan kesulitan Musa dijawab lagi oleh Allah, Aku adalah Aku, beginilah Kau katakan kepada orang Israel itu, Akulah Aku telah mengutus Aku kepadamu (3:14). Dan tiga pertanyaan lagi yang terdapat dipasal ke 4 yang akan kita bahas yaitu diayat 1, 10 dan 13. Saudara perhatikan pertanyaan Musa di ayat 1 dimana sekali lagi Musa meragukan dan tidak mempercayai perkataan Allah. Untuk dapat meyakinkan Musa, Allah menunjukan kemahakuasaan Allah dan dengan maksud Allah. pertama melalui mujizat tongkat menjadi ular. Kita melihat Musa yang pekerjaannya di Midian menjadi gembala yang biasanya membawa tongkat yang diperuntukkan sebagai senjata terhadap predator ataupun untuk mengarahkan domba kambing yang berusaha lari sendiri. Maka Allah menyuruh melemparkan tongkatnya ketanah dan tiba-tiba menjadi ular dan setelah Musa melihat kejadian ini Dia segera lari karena sangat ketakutan (2-3). Ular Cobra yang terkenal sangat ganas dipadang pasir, cobra adalah simbol binatang pujaan di Mesir sebagai binatang yang sangat buas, licik yang adalah lambang kekuatan Mesir. Mahkota kepala yang dikenakan Firaun berlambang cobra dan juga dilengan. Kalau Firaun menggunakan simbol cobra yang adalah kekuatan maka Allahpun juga menggunakan cara sama yang artinya kekuatan Allah lebih besar daripada allah orang Mesir. Kedua Allah menunjukkan mujizatnya melalui penyakit kusta, memasukkan tangan kedalam bajunya berubah menjadi putih dan memasukkannya kembali tangannya sembuh (6-7). Penyakit kusta adalah penyakit yang paling menakutkan. Ketiga Allah berkata diayat 8 dan 9 jikalau mujizat pertama tidak percaya maka lakukan mujizat kedua dan jikalau mujizat keduapun tidak dipercaya maka lakukan mujizat yang ketiga dengan mengubah Air menjadi darah. Melihat semuanya itu, Musa mati-matian menolak panggilan Tuhan untuk membawa umat-Nya keluar dari Mesir.Musa tetap tidak mau percaya, dan malah berdalih bahwa ia tidak pandai bicara. Namun Tuhan masih dengan sabar mengatakan bahwa Dialah yang membuat lidah, maka Dia pula yang akan menyertai lidah Musa dan mengajari Musa tentang apa yang harus dia katakan. Namun Musa masih tetap tidak mau. Ia malah meminta Tuhan untuk mencari orang lain. Namun di akhir dari pembacaan ini Allah tetap mengutusnya untuk membawa Bangsa Israel kepada pembebasan yang sesungguhnya di Tanah Perjanjian.

Kekasih Tuhan...ada beberapa hal yang menjadi catatan penting dalam kita merefleksikan dari pembacaan hari ini.

Allah mengutus kita dan dengan Kuasa-Nya, Ia mendahului kita. Wajar jika asebagai manusia ketika kita takut dalam meresponi panggilan Allah. Namun yang pasti di dalam keraguan kita, jangan kita melupakan bahwa kemahakuaasaan Allah-lah yang memilih kita untuk menjadi penyambung lidah Allah.

Tidak menggerutu dgan panggilan Allah. Ketika dipanggil, yang Allah butuhkan ialah respon balik kita dalam panggilan Allah. Bukan lagi kita mengeraskan hati kita dengan berbagai alasan pribadi dan seakan akan alasan itu dapat menjadi pembenaran kita sebagai manusia.

Melayani Tuhan sebagai pelayan Tuhan kita diharapkan menjadi taat terhadap Allah. Ketaatan itu menjadi spirit bagi kita dalam menjadi saksi Allah. Yang di mulai dri dalam keluarga kita masing-masing.

AMIN



BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 3:18-31


Kamis 16 Maret 2023

Kekasih Tuhan... Dalam teks ini ada beberapa hal yang terkandung; Pertama, sebuah keteladanan dan rasa hormat yang Musa lakukan terhadap Mertuanya dan ini dapat menjadi suatu pandangan yang baik dalam cara bersikap dari seorang anak kepada orang tua. Ia berpamitan dgari mertuanya, karena ia tahu, ada pekerjaan Allah yang harus ia kerjakan. Kedua, kemahakuasaan Allah terhadap Alam semesta. Terbukti bahwa Allah memiliki kuasa terhadap bangsa Israel dan juga terhadap bangsa Mesir, ketika Firaun tidak melepaskan Bangsa Israel, maka dengan sendirinya Allah yang akan membinasakan orang-orang yang menindas. Keempat, kekecewaan Allah terhadap utusan-Nya jika tidak dengan sepenuh hati dalam mewartakan keselamatan Allah. Musa hampir saja di lenyap dibunuh oleh Allah karena bersungut-sungut ketika menerima pengutusan Allah. Kelima, kepekaan Zipora istri Musa dalam memperdamaikan hubungan Musa dengan Allah dengan memberikan anaknya disunat sebagai tanda perjanjian mereka dengan Allah. Keenam, panggilan yang sama bagi bangsa Israel dan Harun yang juga mendapatkan keselamatan untuk keluar dari Tanah Perbudakan dan menuju ke Tanah Perjanjian.

Kekasih Tuhan... kita dapat melihat bagaimana keterpurukan Bangsa Israel dalam teks-teks sebelumnya, kita melihat bagaimana Allah berkarya di dalam kehidupan mereka. Dan ketika mereka mendengarkan berita pembebasan itu, ada sebuah kelegaan dalam pengharapan yang mereka terima. Tuhan akan mulai melakukan karya-Nya dan berurusan dengan bagian-bagian di dalam hidup mereka yang selama ini tersembunyi dan terabaikan. Tuhan adalah Allah yang tegas dalam kedaulatan-Nya. Penyerahan diri yang total terhadap kehendak-Nya tidak serta-merta membenarkan perbuatanperbuatan salah atau dosa yang selama ini tertutupi atau tersembunyi.

Kekasih Tuhan... sekembalinya Musa ke Mesir ada secerca harapan bagi mereka. Sudah sekian lama mereka menderita dan ditindas sebagai budak, sudah sekian lama mereka tidak mengenal bahkan mengetahui kepada siapa mereka harus menyembah dengan baik. Namun dengan berita yang mereka dengarkan melalui Musa dan Harun, mereka tahu benar akan ada karya Allah, ada harapan baru bagi mereka.

Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari kisah ini, yang dapat kita refleksikan dalam kehidupan rumah tangga kita saat ini.

 Perintah Allah terhadap Musa untuk memberikan pembebasan,  sudah dinyatakan dan juga kita menyaksikan pemebebasan yang sama yang telah dikaruniakan Allah di dalam diri Yesus Kristus. Janji Allah untuk memperdamaikan diri-Nya dengan manusia sudah ada. Tetapi kadang sebagai orang percaya kita masih mendua. Tahu benar bahwa keselamatan itu ada namun masih berada dalam zona nyaman kita. Kita masih berdiam diri dengan keadaan masing-masing.

Kepekaan Sorang istri terhadap suami adalah hal yang penting untuk dapat kita refleksikan secara bersama sama. Bagaimna peran suami dan istri dalam rumah tangga. Rumah tangga yang takut akan kehendak Allah. Zipora tidak hanya mementingkan keselamatannya sendiri, tetapi ketaatannya yang mau pergi bersama sama dengan Muda. Ketaatan ketika Musa sedang mengalami sakit. Ketaatan itu juga yang menjadi pembelajaran bagi kita bersama demi kemuliaan nama Tuhan.

Musa mengalami tantangan imannya tersendiri dalam pasal-pasal sebelumnya, bangsa Israel memiliki tantangannya sendiri. Begitu juga dengan kehidupan berumah tangga kita saat ini. Ketika kita mampu menghadirkan Allah dalam rumah tangga, melakukan kehendak Allah, mentaati perintah-Nya, maka Allah yang telah membebaskan Bangsa Israel, Allah yang sama pula yang akan menyelamatkan kita dari pergumulan yang kita hadapi. Dalam terang iman Kristen kita percaya bahwa kehidupan rumah tangga tidak terlepas dari Allah. Baik sebagai suami harus mampu membawa istri dan anak-anak pada jalan keselamatan, istri mampu membawa suami dan anak-anak ke jalan keselamatan dan pada akhirnya kita mampu berdampak bagi semua orang di dalam setiap tugas pelayanan kita masing-masing.

Kekasih Tuhan janji Allah kepada keselamatan bagi Bangsa Israel, adalah janji yang sama bagi kita sebagai milik kepunyaan Kristus dan dengan selalu mengingat akan kebenaran Firman Tuhan serta melakukannya.  

Amin



Bahan Khotbah Ibadah PART

Keluaran 3:1-12

Mendekatlah Kepada Allah dan Ia Akan Mendekat PadaMu

Keluarga yang dikasihi dan diberkati Tuhan...

Musa dalam kehidupannya di tanah Midian adalah sebagai seorang pelarian, sebagai seorang pendatang asing. Hal ini dikarenakan ia lari dari masalah yang dihadapinya, ia lari dari Firaun (sebutan bagi raja Mesir). Firaun mengetahui perbuatan yang dilakukan Musa, yaitu membunuh orang Mesir. Oleh karena itu, Firaun berencana untk membunuh Musa, dan hal tersebut diketahui oleh Musa, ia merasa takut dan pada akhirnya lari ke tanah Midian. 

Keluarga yang dikasihi dan diberkati Tuhan

Ketika Musa mengetahui bahwa Allah ada didekatnya, menampakkan diri kepadanya, ia menutupi mukanya, malu dan takut memandang Allah. Setelah ia tahu bahwa nyala api itu merupakan terang ilahi, matanya silau oleh karenanya. Ia tidak merasa takut melihat semak duri yang menyala itu, sampai ia paham bahwa Allah berada di dalamnya. Allah memberi sebuah panggilan yang penuh rahmat, yang segera dijawab Musa dengan kesiapan penuh (ay. 4). Ketika melihat Musa memperhatikan semak duri menyala itu dan mendekat untuk memeriksanya dengan meninggalkan tugas, Allah pun memanggilnya. Seandainya saja ia meremehkan begitu saja penampakan itu, sesuatu yang tidak pantas diperhatikan, maka mungkin saja Allah akan meninggalkan tempat itu dan tidak berkata apa pun kepadanya. Namun, ketika Musa berpaling dan memandang semak itu, Allah pun memanggilnya. Perhatikanlah, orang-orang yang ingin bersekutu dengan Allah haruslah menaruh perhatian dengan sungguh-sungguh kepada-Nya dan menghampiri-Nya, yaitu dengan melaksanakan semua ketetapan yang di dalamnya Ia berkenan menyatakan diri serta kuasa dan kemuliaan-Nya, meskipun dalam semak duri sekalipun. 

Dari hal ini dapat kita pelajari beberapa hal,

1. Semakin kita melihat Allah, semakin besar pula kita terdorong untuk menyembah Dia dengan rasa hormat.

2. Penyataan kasih karunia dan perjanjian Allah dengan kita bahwa Dia mengasihi kita, sudah seharusnya meningkatkan rasa hormat kita disertai kerendahan hati kepada-Nya.

Keluarga yang dikasihi dan diberkati Tuhan...

Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Allah memanggil keluarga di tempat ini, seperti Musa mendekat kepada Allah karena kepekaan-Nya dalam panggilan akan suara Allah, mari kita juga bersama-sama peka terhadap panggilan pelayanan yang Allah telah berikan kepada kita melalui setiap tanggungjawab yang diemban. Sama seperti Allah mengutus Musa, (ayt.10). Kita juga dipanggil untuk menjadi utusan merangkul orang-orang yang jauh dari Allah, membantu orang yang berada dalam pergumulan apapun itu dengan cara yang ditentukan Allah dan biarlah semuanya itu dilakukan dengan penuh kasih atas dasar karena Allah telah terlebih dahulu melayani kita dengan kasihNya. AMIN


Bahan Khotbah Ibadah PART 

Keluaran 3:13-22

Rancangan-Mu Bukanlah Rancanganku

Keluarga yang dikasihi dan diberkati Tuhan...

Allah dalam rancangan-Nya mengeluarkan bangsa Israel untuk keluar dari tanah Mesir, Ia menggunakan Musa sebagai alat-Nya. Musa menginginkan petunjuk tentang jawaban apa yang bisa diberikannya kepada bangsa Israel, ketika jika diperhadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan oleh bangsa Israel. Dapat kita lihat bahwa dari sikap Musa, menunjukkan bahwa orang-orang yang ingin membawa nama Allah, harus ada kesiapan dalam dirinya dan kesiapan itu juga tentunya dari Allah sendiri. Setiap kali kita hendak melakukan apa pun bersama Allah, patutlah bagi kita, dan memang sudah merupakan kewajiban kita, untuk mengetahui nama-Nya(Ayt.14). Bahwa Ia ada dari diri-Nya sendirinya. Keberadaan-Nya berasal dari diri-Nya sendiri, dan tidak bergantung pada hal lain apa pun. Manusia terhebat dan paling baik harus berkata, karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada. Tetapi hanya Allah saja yang dapat berkata dengan mutlak, lebih dari makhluk ciptaan apa pun, baik manusia maupun malaikat, bahwa AKU ADALAH AKU. 

Keluarga yang dikasihi dan diberkati Tuhan...

Jika kita membaca dari ayat 16-22, menjelaskan tentang rencana Allah dalam membawa keluar bangsa Israel dari tanah Mesir. Jika Allah mau, Ia bisa saja langsung melunakkan hati Firaun untuk melepaskan bangsa Israel. Namun Ia mau, agar orang- orang yang telah menindas umat pilihan-Nya menebus perbuatan mereka dengan cara yang diinginkan Allah. Agar mereka juga bisa tahu dan mengenal Allah bangsa Israel yang Maha Segalanya. Rencana Allah bukanlah sesuatu hal yang biasa. Dari bacaan kita hari ini, dapat kita pelajari beberapa hal, 

1. Ketika Allah memberi kita kesempatan dan hati untuk melayani-Nya, maka itu merupakan pertanda baik akan berbagai kemurahan selanjutnya yang akan diberikan oleh-Nya kepada kita. 

2. Rancangan Allah bukan dan tidak akan pernah sama dengan rencangan manusia. Jalan yang Allah tempuh tidak sama dengan jalan yang ditempuh manusia. 

Oleh karena itu, AKU ADALAH AKU, yang tidak bergantung pada siapa dan apapun, melainkan Dia yang membimbing kita kepada satu tujuan luar biasa menggunakan rancangannya, dan Ia juga akan selalu menggendong kita, agar kita selalu berada pada jalan-Nya. 


Amin



BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 6:1-12 

KEBERPIHAKAN ALLAH BAGI ANAK-ANAK-NYA YANG BERHARAP PADA-NYA

Selasa 21 Maret 2022

Kekasih Tuhan…dalam penyataan-Nya kepada Nabi Musa, lewat hamba-Nya, Allah sekalagi memberikan sebuah penegasan tentang eksistensinya-Nya sebagai Allah. Hakikat Allah yang dinyatakan dalam kemahkuasaan Allah dan juga mujizat-mujizat yang sudah dilakukan dan akan dilakukan. Di dalam  penindasan sabagai bangsa yang diperhamba, Bangsa Israel kehilangan arah dan bahkan kehilangan pengaharapan untuk mendapatkan pembebasan. Dalam teks teks sebelumnya, beberapa kali Allah menunjukan kemahakuasaan-Nya sebagai Allah baik dalam peristiwa “di tanah Perbudakan” bahkan dalam pengutusan Nabi Musa sebagai perpanjangan Tangan Allah dalam membebaskan Bangsa Israel. 

Kekasih Tuhan… dalam pemabacaan saat ini, Allah menyatakan Firman-Nya tentang keberadaan-Nya sebagai Tuhan yang telah mengikat perjanjian dan menampakan diri kepada nenek Moyang Bangsa Israel. Penampakan kepada Abraham (Kejadian 12:1-20) yang di dalamnya menjelaskan pemanggilan Abraham ke tanah perjanjian, penampakan Ishak (Kejadian 25:11); penampakan Allah terhadap Yakub (Kejadian 35:9-10). Dalam hal ini, Allah kembali mempertegas keberadaan Allah sebagai Allah yang Mahakuasa dan juga perjanjian yang telah diberikan kepada nenek moyang mereka (ay. 2 dan 3). Dalam narasi ini, kita melihat Allah mengingat kembali bagaimana perjanjian itu dan juga jeritan penderitaan yang sedang dihadapi oleh mereka.  Dan di dalam janji Allah serta jeritan tangis mereka Allah berinisitaif untuk kembali lagi untuk memperhatikan keberadaan mereka (ay. 4-5). Kita dapat menemukan dua hal dalam inisitif ini. Pertama, Allah yang mendahului untuk memperdamaikan diri-Nya dengan Bangsa Israel, Kedua   pembebasan bagi Umat pilihan-Nya. Ketiga kemahakuasaan Allah bagi kehidupan seluruh alam semesta dan keberpihakan Allah bagi orang-orang kesayangan-Nya. 

Namun yang terjadi di sini dengan keberadaan mereka, mereka seperti kehilangan pengaharapan akan kebebasan (ay. 8). Hal ini wajar-wajar saja bagi bangsa Israel. Alasannya ialah karena memang Angkatan-angkatan saat itu tidak mengenal baik akan Allah YHWH karena sudah sekian lama mereka tidak beribadah dengan baik dan benar dan juga mereka menganggap hal pemembebasan ini adalah hal kemustahilan. Bahakan hal ini juga yang menjadi keputusasaan Musa, hal ini yang mematahkan semangat Musa dalam menyampaikan kabar keselamatan itu (ay. 11). Namun sesungguhnya ini bukan menjadi alasan utama bagi mereka untuk tidak percaya akan kemahakuasaan Allah atas kehidupan mereka. 

 Kendatidemikian…sekalipun Bangsa Israel dan juga Musa kehilangan semangat. Allah terus memperbaharui akan keberpihakan Allah bagi mereka. Sehingga dengan kesabaran Allah. Allah memrintahkan Musa untuk menghadap kepada Firaun dan menyampaikan semua hal yang telah Allah lakukan atas kehidupan mereka.

Kekasih Tuhan.. beberapa hal yang menjadi pembelajaran kita di dalam rumah tangga kita saat ini..

Seringkali kita melupakan bahkan meragukan Tuhan yang berpihak atas kehidupan kita sebagai orang percaya. Kita masih terjebak dengan dua pilihan. Kita terjebak akan situasi yang kita hadapi dan kita melupakan Tuhan yang sesungguhnya memilikji banyak cara untuk dapat menyelesaikan persoalan kehidupan kita.

Yang Allah inginkan ilah penyerahan diri kita sebagai ciptaan-Nya untuk kita terus berharap kepada Dia. Sesungguhnya “orang Kristen tanpa pengharapan maka sia-sialah kehidupan kita”. Mari kita terus menyerahkan diri kita sebagai ciptaan-Nya untuk membiarkan Allah berkarya atas kehidupan kita saat ini.

Janji Allah di dalam kesengsaraan Yesus Kristus ialah janji akan keselamatan bagi kita. Keselamatan yang telah dinyatakan di dalam kematian Yesus Kristus sehingga kita dapat diampuni dosa-dosa dan pelanggaran kita dan kita akan hidup bersama-sama dengan Allah di dalam Kerajaan Allah yang telah dijanjikan kepada kita sebagai orang percaya.


Kiranya Firman ini menguatkan kita di dalam perjalanan kehidupan rumah tangga kita dan biarlah janji pengaharapan dalam firman yang kita renungkan akan terus ada di dalam kehidupan kita dengan terus mengutamakan Tuhan di dalam setiap perjalanan kehidupan rumah tangga.

AMIN


BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 6:27-7:1-13


Kamis 23 Maret 2022

Kekasih Tuhan..dalam teks pembacaan kita saat ini tidak terlepas dengan teks-teks sebelumnya. Baik dari kelahiran Musa sampai pada kisah pemanggilan Musa. Ada banyak hal yang terjadi berkaitan dengan mukjizat-mukjizat yang dilakukan Allah kepada Musa bahkan sampai kepada janji Allah dan kemahakuasaan Allah untuk melawan kekuasaan Mesir terhadap bangsa Israel. Bukan hal yang mudah bagi Nabi Musa dalam menjalankan amanat Allah sebagai perpanjangan tangan Allah terhadap panggilan Allah kepada dirinya. ia berhadapan dengan ketidakpercayaan Bangsa Israel, pengerasan hati Firaun untuk membebaskan Bangsa Israel.  Dalam teks pembacaan saat ini, sekali lagi Nabi Musa meragukan dirinya sendiri sebagai utusan Tuhan. Ketika Allah telah melakukan semua mukjizat Musa masih terus meragukan dirinya, yang seharusnya, dengan komunikasinya dan juga tanda tanda yang telah diberikan Allah sudah menjadi kekuatan untuk dia menjadi penyambung kida Allah. Di dalam keraguannya pada Pasal 6:29, kita dapat melihat pada pasal sebelumnya pada Pasal 4:10. Namun sekali lagi, Allah tetap menjalankan karya lewat Nabi Musa. Allah memerintahkan kepadanya untuk meyampaikan dan menunjukan setiap karya-karya Allah. 

Ada beberapa hal yang menarik dari kisah ini. Yaitu;

Allah sengaja mengeraskan hati Firaun untuk meyatakan kemahakuasaan Allah. Ini masuk dalam rencana Allah (Kel. 7:13; 7:14; 7:22; 8:15; 8:32) dan pada akhirnya Firaun melepaskan bangsa Israel.

Allah di dalam kemahakuasaan-Nya, Ia mampu mengalahkan setiap penyihir-penyihir Firaun. Hal ini dapat kita melihat. Allah bukan hanya meyakinkan kemahkuasaan-Nya terhadap Firaun tetapi juga menyatakan kemahakuasaan itu kepada Musa dan Bangsa Israel yang pada saat itu tidak meyakini akan kemahakuasaan Allah mereka.

Hal yang terakhir ; apa yang telah dilakukan Nabi Musa bersama-sama dengan Harun; ialah awal dari semua karya Allah yang dibuktikan bagi mereka yang ada di Mesir. Bukan hanya soal pemanggilan. Tetapi juga pembalasan Allah terhadap keberpihakan Allah atas penderitaan yang selama ini Bangsa Israel rasakan. Allah tidak berdiam diri melihat semua hal yang terjadi, Allah turut mengambil bagian dalam setiap karya penyelamatan itu. Itu dapat kita lihat dalam teks-teks selanjutnya yang berkaitan dengan Ke-sepuluh Tulah yang menimpa kehidupan Bangsa Israel.

Kekasih Tuhan,,,.. dalam refleksi iman kita saat ini. Ada beberapa hal yang dapat kita refleksikan terkait dengan pemanggilan Musa.

Allah selalu merancangkan yang baik bagi kita ciptaan-Nya. Namun terkadang apa yang menjadi ukuran baik kita manusia tidak setara dengan ukuran baik Allah. Kita selalu meminta yang baik dari Allah namun ketika tidak sesuai dengan yang kita inginkan, terkadang kita meragukan dengan Allah tanpa kita mencaritau apa yang Allah inginkan sehingga semua itu terjadi bagi kita.

Dalam Karya Penyelamatan Allah terhadap Bangsa Israel; adalah penggenapan janji Allah di dalam kehidupan bangsa Israel. Sampaikapanpun karya penyelamatan ini tidak akan pernah dilupakan oleh Bangsa Israel. Karya penyelamatan yang kita rasakan saai ini ialah karya penyelamatan di dalam diri Yesus Kristus yang rela menderita bagi kita.

Bersama-sama memeriksa diri akan kelayakan kita memasuki minggu paskah nantinya. Sehingga dalam tugas kita saat ini, kita melihat dan memeriksa pelayananan kita di dalam kehidupan ini dan motivasi apa yang mendasari pelayanan kita. Baik panggilan kita dalam perkerjaan kita masing-masing, panggilan di gereja bahkan panggilan dalam rumah tangga kita masing-masing.

AMIN


Bahan Ibadah PART

Keluaran 5:1-24

SEMAKIN KUAT TANGAN PENINDAS, SEMAKIN KUAT TANGAN PEMBEBAS

 Senin, 20 Maret 2023

Bruce Lee adalah seorang aktor, juga seorang filsuf dan ikon budaya. Yang menjadi fondasi kungfunya adalah Wing Chun yang diajarkan oleh Yip Man. Bruce menemukan kungfu baru yang dia namai Jeet Kune Do. Pada mulanya, orang cenderung meremehkan Bruce yang bertubuh kurus dan kecil. Namun, hingga hari ini Bruce masih menjadi inspirasi dalam hal kekuatan, kecepatan dan fleksibilitas fisik. Hal ini berhubungan dengan disiplin yang Bruce terapkan dalam hal latihan fisik dan diet sehat. Musa pun pernah diremehkan oleh Firaun, saat ia dan Harun menghadap Firaun untuk menyampaikan perintah Tuhan. Tuhan ingin agar Firaun membiarkan umat-Nya pergi untuk mengadakan perayaan bagi-Nya. Tetapi, Firaun mengatakan bahwa ia tidak mengenal Tuhan. Firaun menganggap ibadah kepada Tuhan sebagai bentuk kemalasan. Bagi Firaun, Tuhan yang tidak dia kenal ini tidak layak menerima persembahan kurban. Karena itu, Firaun semakin memberatkan pekerjaan bangsa Israel. Mereka harus menghasilkan jumlah batu bata yang sama, namun kali ini tanpa jerami. Mereka sendiri yang harus mendapatkan bahan baku untuk membuat batu bata itu. Akibatnya, Musa dan Harun menerima ocehan dan kemarahan dari para mandor Israel. Mereka datang kepada Musa dan Harun sambil mengungkapkan kekesalan mereka (ayt. 21). Musa merasa sangat sedih atas apa yang terjadi, tetapi Tuhan menegaskan bahwa Dia akan menunjukkan kekuatan-Nya.

Melalui bacaan kita hari ini, beberapa hal yang dapat kita pelajari, 

1. Musa mengalami masalah yang seakan-akan semakin berat. Bukannya menjadi pemimpin Israel, Musa bahkan dimusuhi oleh segenap bangsa Israel pada saat itu. Tetapi justru ketika masalah seakan-akan menjadi berat, di situlah waktu dimana sebentar lagi Tuhan akan menyatakan mujizatnya. Jika kita membaca ayat dan pasal selanjutnya, maka kita akan menemukan bagaimana Tuhan membuat 10 tulah yang luar biasa di Mesir, dan pada akhirnya Firaun mengijinkan bangsa Israel untuk pergi.

2. Mungkin ada di antara kita yang saat ini sedang mengalami masalah, dan walaupun kita sudah berdoa kepada Tuhan, tetapi masalah yang ada seakan-akan tidak kunjung selesai dan bahkan semakin bertambah berat. Tetapi, percayalah bahwa ketika kita sudah berdoa dengan sungguh-sungguh dan masalah yang ada seakan-akan semakin berat, justru di situlah sebentar lagi Tuhan akan menunjukkan kuasaNya yang luar biasa. Hanya sesaat lagi maka mujizat Tuhan akan kita terima dalam kehidupan kita. Syaratnya hanya satu: tetap percaya dan tetap mengimani bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan anak-anakNya yang senantiasa berharap kepadaNya, dan kita akan melihat bagaimana tangan Tuhan yang kuat dan perkasa menolong kita tepat pada waktuNya.

 Firrman Tuhan berkata, “… justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna” (2Kor. 12:9). Ego kamu bisa saja bergejolak setiap kali kamu diremehkan. Percayalah bahwa Tuhan itu adil dan tangan-Nya kuat. Semakin kuat tangan penindas, semakin kuat pula tangan Sang Pembebas!

AMIN


Bahan Ibadah PART

Keluaran 6:13-26

Keturunan yang Diberkati Tuhan

Rabu 22 Maret 2023 

Orangtua yang patuh kepada Tuhan akan membawa anak-anaknya dekat kepada Tuhan. Anak-anak menyaksikan teladan orangtua dalam sikapnya sehari-hari, sehingga Tuhan berkenan kepada keluarga tersebut.

Hal ini terbukti dari nenek moyang Musa dan Harun. Mereka adalah bagian dari keturunan yang diberkati. Tuhan menyiapkan mereka menjadi pemimpin bangsa Israel.

Teks ini menjabarkan mengenai keturunan dari Ruben, Simeon, dan Lewi. Pada bagian ini, Alkitab memberi penekanan khusus pada garis keturunan Lewi. Pada perikop itu dituliskan, Lewi memperanakkan Gerson, Kehat, dan Merari.  Anak Kehat ada empat orang, yaitu Amram, Yizhar, Hebron dan Uziel. Amram mengambil Yokhebed, saudara ayahnya, menjadi istrinya. Kelak perempuan inilah yang melahirkan Harun dan Musa.

Tuhan memberi tugas penting kepada Harun dan Musa. Mereka diperintah untuk membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir menurut keluarga masing-masing (25).

Allah memiliki rencana besar dan mulia melalui keturunan yang telah Ia berkati. Perjanjian-Nya, sejak semula, untuk tetap memberkati bangsa Israel semakin jelas. Allah tidak membiarkan bangsa-Nya dalam perbudakan. Allah akan membebaskan mereka. Akan tetapi, Tuhan terlebih dahulu menyiapkan orang yang akan mengemban tugas itu. Allah memilih Harun dan Musa. Merekalah yang berbicara kepada Firaun agar membawa orang Israel keluar dari Mesir.

Sering kali kita tidak sadar bahwa rencana Tuhan amatlah besar. Bahkan, kita kerap meragukan betapa mulia rancangan-Nya. Allah sudah memulai program-Nya sejak dari kakek, nenek, dan orangtua kita. Mereka diberi tanggung jawab sebagai panutan agar kita bisa melihat rencana Allah terwujud. Artinya, Dia selalu bersungguh-sungguh dengan janji-Nya. Dia mengatur segalanya dengan baik, terukur, dan terperinci.

Perhatikan bagaimana Alkitab memperhatikan keluarga sebagai suatu keutuhan. Alkitab juga memperhatikan anggota orang-orang yang ada di dalam keluarga itu sebagai suatu pribadi yang utuh. Keluarga memang merupakan bagian penting dalam pelayanan kita karena keluarga punya peranan dalam hidup kita. Tak heran bila Tuhan juga mementingkan keluarga hamba-hamba-Nya. Karena itu kita harus menyadari pentingnya keluarga dan berusaha membina keluarga agar menjadi keluarga yang memuliakan Tuhan.

Amin



BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 9:1-12

Senin 3 April 2023

Kekasih Tuhan... Beberapa saat waktu lalu kita diperhadapkan dengan dua sakit penyakit yang cukup terlintas dalam pikiran kita. Bahkan sampai hari ini juga masih terjadi diberbagai tempat. Yaitu; 1. Covid; dan. 2. ASF atau yang dikenal dengan penyakit babi. Tentu dalam peristiwa sakit penyakit ini sangat-sangat menjadi pergumulan bersama, baik dari pemerintah maupun dari gereja. Berbagai upaya dilakukan agar kedua virus ini bisa memiliki obat khusus yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut. Namun nyatanya kita belum mendapatkan obat yang tepat untuk menangani. Peristiwa yang terjadi dalam kehidupan bangsa Mesir ketika Allah memanggil Bangsa Israel, juga sedikit kembali kita melihat bagaimana peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita. Memang kedua hal ini berbeda, namun tersiksanya Bangsa Mesir karena Tulah yang mereka terima itu dapat kita gambarkan dalam kehidupan kita saat ini.

Kekasih Tuhan.. Gambaran Kitab Keluaran berisikan tentang perjalanan kehidupan Bangsa Israel, akan keterpanggilan mereka keluar dari Tanah Mesir menuju ke tanah perjanjian. Rentetan peristiwa yang terjadi dalam keterpanggilan mereka berawal dari penderitaan, ketertindasan serta perbudakan. Hal yang menggerakkan hati Allah untuk memanggil mereka dan mengutus utusan-Nya Nabi Musa dan Harun sebagai perpanjangan Tangan Allah untuk membawa Bangsa Israel dari tanah Perbudakan serta menjadi perpanjangan Lidah Allah sebagai pembawa berita pembebasan baik Bangsa Israel ataupun kepada Firaun. Dalam perjalanan, pemberitaan akan hal itu tidak diindahkan oleh Firaun sehingga dengan berbagai mukjizat Allah menyatakan kemahakuasaan-Nya agar mereka semua percaya akan keberadaan Allah. Namun nyatanya, Firaun tetap mengeraskan hatinya untuk tidak melepaskan mereka. Dan untuk membuktikan kemahakuasaan Allah memperalat Firaun untuk membuktikan semuanya dengan memberikan 10 Tulah; Air berubah menjadi darah, Katak, Nyamuk, Lalat Pikat, Penyakit Sampar pada ternak, barah, hujan Es, Belalang, Gelap Gulita, dan Kematian Anak Sulung. Kekasih Tuhan... Pembacaan malam hari ini berbicara dalam dua Tulah. Yaitu penyakit Sampar pada Ternak dan Barah. Adapun beberapa hal yang terkandung dalam teks pembacaan kita saat ini.; 

Pernyataan Allah kepada Firaun ialah agar memberikan kelepasan bagi bangsa Israel agar mereka dapat beribadah dengan baik kepada Allah mereka. Tentu sebagai orang yang diperbudak bukan hal yang mudah untuk mereka beribadah degan baik. Oleh karena mereka dituntut untuk mengabadikan diri kepada Firaun untuk bekerja secara paksa dan juga di paksa untuk menyembah allah orang-orang Mesir. Selain itu, Allah juga memiliki kerinduan agar mereka kembali kepada Allah.

Penolakan akan pernyataan Allah yang dilakukan oleh Firaun sesungguhnya masih dalam skenario Allah yang mengeraskan hati Firaun. Semua ini ialah agar dewa-dewa serta orang-orang ahli sihir dan semua orang yang ada di Mesir melihat akan kemahakuasaan Allah. Pembuktian itu kita melihat bagaimana Allah memberikan Tulah ini dengan memisahkan harta kepunyaan dan hewan kepunyaan bangsa Israel agar tidak terkena penyakit Sampar dan juga tidak tertimpa barah api.

Kekasih Tuhan... Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari bersama sama hari ini.

Allah sebenarnya tidak merancangkan yang buruk terjadi kepada anak-anak-Nya yang dengan tulus ikhlas melakukan dan mendengarkan perintah Allah. Namun terkadang kemarahan Allah bagi kita jika kita benar-benar tidak mau menerima didikan dan pengajaran yang dari Allah. Namun hal ini juga Allah mampu untuk terus menjaga kemurkaan-Nya untuk tidak mendatangkan yang buruk terjadi. Kembali kita melihat kesetiaan Allah dengan memberikan Yesus Kristus sebagai pendamai untuk menderita sengsara bagi kita.

Melihat kembali kehidupan kita, terkadang kita memberontak terhadap panggilan Allah. Allah selalu memberikan nasihat melalui orang terdekat kita. Namun terkadang keegoisan kita yang menghantarkan kita untuk tidak menerima panggilan dan nasehat itu.

Panggilan Allah akan kembalinya mereka ke tanah perjanjian adalah bagian dari kesetiaan Allah di dalam kehidupan ciptaannya. Tentu kita mengalami pergumulan dalam kehidupan rumah tangga masing-masing. Mari kita memberikan kesempatan kepada Allah untuk mengambil bahagian dalam menjawab setiap pergumulan kita agar kita tetap merasakan kasih sayang Tuhan dalam seluruh aspek kehidupan kita. Termasuk di dalamnya sakit penyakit yang terjadi.

AMIN



BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 9:13-35

Selasa 04 Maret 2023

Kekasih Tuhan...

Kekasih Tuhan.. Gambaran Kitab Keluaran berisikan tentang perjalanan kehidupan Bangsa Israel, akan keterpanggilan mereka keluar dari Tanah Mesir menuju ke tanah perjanjian. Rentetan peristiwa yang terjadi dalam keterpanggilan mereka berawal dari penderitaan, ketertindasan serta perbudakan. Hal yang menggerakkan hati Allah untuk memanggil mereka dan mengutus utusan-Nya Nabi Musa dan Harun sebagai perpanjangan Tangan Allah untuk membawa Bangsa Israel dari tanah Perbudakan serta menjadi perpanjangan Lidah Allah sebagai pembawa berita pembebasan baik Bangsa Israel ataupun kepada Firaun. Dalam perjalanan, pemberitaan akan hal itu tidak diindahkan oleh Firaun sehingga dengan berbagai mukjizat Allah menyatakan kemahakuasaan-Nya agar mereka semua percaya akan keberadaan Allah. Namun nyatanya, Firaun tetap mengeraskan hatinya untuk tidak melepaskan mereka. Dan untuk membuktikan kemahakuasaan Allah memperalat Firaun untuk membuktikan semuanya dengan memberikan 10 Tulah; Air Berubah Menjadi Darah, Katak, Nyamuk, Lalat Pikat, Penyakit Sampar Pada Ternak, Barah, Hujan Es, Belalang, Gelap Gulita, Dan Kematian Anak Sulung.

Kekasih Tuhan... Pembacaan malam hari ini berbicara tentang Tulah ke tujuh yaitu Tulah Hujan Es.. Adapun beberapa hal yang terkandung dalam teks pembacaan kita saat ini.

Penegasan Allah tentang keberadaan Allah sebagai Allah yang disembah oleh Bangsa Israel. Allah yang memiliki alam semesta ini termasuk hak kepemilikan Allah terhadap bangsa Israel yang telah dipilih oleh Allah (ay. 13) dan juga kebebasan Allah dalam memberikan hukuman kepada orang-orang Mesir yang tidak menaati akan perintah Allah oleh karena (ay.15).

Dalam karya penyelamatan Allah dalam pemanggilan-Nya terhadap bangsa Israel ada “misi”. Bukan hanya misi dalam karya penyelamatan itu sendiri, namun juga Misi untuk menunjukan kemahakuasaan dan bangsa Israel melihat dan percaya serta mengikuti/menyembah Allah Bangsa Israel (ay.16).

Penghukuman yang diberikan Allah ialah hukuman yang bersifat mengajarkan dan mengajak untuk manusia kembali kepada jalan-Nya. Penghukuman Hujan Es yang diberikan oleh kepada mereka, selain menyatakan misi pembebasan itu, Allah juga memberikan pilihan bagi mereka untuk ternak dan mereka sendiri selamat dari tulah tersebut dengan catatan mereka harus mendengarkan perintah Allah untuk membawa ternak mereka ke dalam rumah.

Kengerian yang terjadi dalam ayat 22-26. Kengerian akan bahaya dari tulah ini yang dapat menghancurkan seluruh yang ada dalam Alam semesta. Sekaligus juga untuk membuktikan bahwa yang memberikan tulah sekaligus peringatan itu, melalui perantara-Nya, Allah menghentikan peristiwa tersebut. 

Kekasih Tuhan,.. dalam pemanggilan iman kita masing-masing, kita perlu untuk menyadari segala sesuatu itu ada dalam kendali Tuhan. Namun seringkali kekerasan hati kita (sama seperti Firaun) membawa kita terjebak dengan ketidakpedulian kita terhadap panggilan Allah. Merespon panggilan Allah dengan cara melihat kembali semua didikan dan pengajaran yang diberikan oleh gereja, diberikan oleh orang tua dan setiap hal yang berkaitan dengan iman spiritualitas kita. 

Kekasih Tuhan… mari kita terus hidup sama seperti apa yang ditampilkan Tuhan akan menjaga kesetiaan-Nya dalam pemanggilan-Nya. Janji Allah dalam Yesus Kristus. Bersama-sama memeriksa diri akan kelayakan kita memasuki minggu paskah nantinya. Sehingga dalam tugas kita saat ini, kita melihat dan memeriksa pelayanan kita di dalam kehidupan ini dan motivasi apa yang mendasari pelayanan kita. Baik panggilan kita dalam pekerjaan kita masing-masing, panggilan di gereja bahkan panggilan dalam rumah tangga kita masing-masing

Kekasih Tuhan janji Allah kepada keselamatan bagi Bangsa Israel, adalah janji yang sama bagi kita sebagai milik kepunyaan Kristus dan dengan selalu mengingat akan kebenaran Firman Tuhan serta melakukannya.  

Amin



BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 11:1-10

                                                        Kamis, 6 April 2023

Keluarga yang dikasihi dan diberkati Tuhan,

Tulah yang terakhir ini akan memberikan penderitaan yang lebih dibandingkan tulah-tulah sebelumnya. Tulah tersebut juga akan membuat ratap tangis yang hebat terjadi di Mesir (ayt.6) karena seluruh anak sulung di tanah Mesir, termasuk anak sulung Firaun akan mati, bahkan anak sulung hewan mereka juga akan bernasib sama (ayt.5). Meski telah diberitahukan oleh Musa tentang apa yang terjadi, Firaun tetap tidak mendengarkan Musa (ayt.9).

Tujuan tulah dijatuhkan kepada orang Mesir adalah untuk membuat mereka sadar bahwa Allah Israel lebih berkuasa daripada dewa-dewi Mesir, supaya mereka mau melepaskan umat Israel untuk beribadah kepada Tuhannya. Karena tidak kunjung bertobat, maka tulah demi tulah dijatuhkan. Semua tulah yang sudah dijatuhkan, memiliki satu kesamaan di dalam nuansa alami. Akan tetapi, tulah yang kesepuluh itu berbeda sama sekali. Tulah itu akan segera tiba dan diberitahukan pertama-tama kepada Musa dan orang Israel. Tulah ini memiliki sifat yang mematikan bagi orang-orang Mesir. Tulah ini akan merupakan pukulan telak yang membuat Firaun akhirnya menyerah (ayt 1). Selama ini, orang Mesir menganggap Firaun dan putra mahkotanya adalah allah. Dengan kematian putra mahkota (anak sulung Firaun), akan memperlihatkan bahwa kemenangan dan kekuasaan mutlak ada pada Allah Israel, yang selama ini mereka abaikan. 

Keluarga yang dikasihi dan diberkati Tuhan,

Dari kisah kesepuluh tulah, bahkan dari kisah tulah yang kesepuluh ini, beberapa hal yang menjadi refleksi iman kita, yaitu

1. Pemegang otoritas kehidupan kita adalah Allah. Janganlah kita menganggap hal apapun di dunia ini lebih penting daripada iman kita kepada Allah. Karena hal itu merupakan kesia-siaan. Seperti Firaun, ketika anak sulung yang diharapkan sebagai penerus, putra mahkotanya, meninggal dunia maka hilanglah harapannya. Oleh sebab itu, taruhlah harapan kita hanya pada Tuhan Allah, yang telah menciptakan dunia dan segala isinya.

2. Tidak jarang kita merasa hidup terus-menerus diliputi persoalan demi persoalan seperti yang dialami oleh bangsa Israel ketika mereka menjadi budak. Tuhan tidak langsung membawa kita keluar dari persoalan tersebut, melainkan membuat kita menunggu. Namun, sebagaimana janji-Nya yang akan membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir, janji itu juga berlaku bagi kita, umat yang bersedia setia dan taat di dalam penderitaan.

3. Bertahan dalam penderitaan tidak membuat kualitas keimanan kita menjadi lemah, namun sebaliknya akan semakin bernilai tinggi. Penderitaan tidak selama-lamanya menyertai kehidupan umat kepunyaan-Nya. Dengan cara-Nya, dan pada waktunya, Ia akan menyelesaikannya bagi kita, dan mengganti penderitaan itu dengan sukacita, asalkan kita tidak mengeraskan hati melawan Allah. Jangan sampai pada akhirnya hati kita membatu. Saat itu kita tidak lagi dapat bertobat!

Semoga firman Tuhan menolong dan memberkati keluarga dan kita sekalian. 

AMIN



BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 14: 1-31

                                                        Selasa 18 April 2023

Ada pembagian cerita dalam pembacaan saat ini.

Pertama, Perubahan arah perjalanan (Keluaran 14:1-14)  Tiba-tiba saja perjalanan Israel harus berubah arah (Kel 14:1-2).  Dengan mengambi rute berbalik arah  perjalanan ini cukup berbahaya, karena di hadapan mereka ada laut Teberau. Selain perubahan arah perjalanan bangsa Israel, Firaun pun merubah pemikirannya. Firaun mendengar kabar bahwa orang Istael tidak berencana kembali, Firaun berubah pikiran terhadap orang Israel dan berkata, "Apakah yang telah kita perbuat ini, bahwa kita membiarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?" (Kel 14:5). Maka ia menyiapkan 600 keretanya yang terbaik, masing-masingnya dengan seorang komandan dan perajurit-perajuritnya. Ia memburu orang Israel yang telah demikian berani pergi. Orang Mesir memburu mereka dengan kereta, kavaleri, prajurit, dan menyusul mereka sementara mereka berkemah di pantai Laut Merah, dekat Pi Harihot dan Baal Zefon. 

Perubahan hati Firaun menunjukkan bahwa dia tidak pernah bertobat dengan sungguh-sungguh. Dosa pemberontakan Firaun adalah amaran bagi siapa saja yang tidak melakukan apa yang Tuhan ingin mereka lakukan. Apa yang Tuhan inginkan adalah komitmen yang seutuhnya kepada-Nya, di sini, saat ini, dan sepanjang hidup. Dibandingkan dengan orang-orang Israel yang mengalami kepanikan yang cukup hebat, respons Musa terhadap situasi ini cukup tenang. Musa cukup percaya diri bahwa Tuhan akan melepaskan mereka dari tangan orang Mesir. Itu sebabnya Musa berkata “Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu…TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja (Kel 14:13-14).

Kedua, Instruksi dan intervensi Ilahi yang membawa kemenangan (Keluaran 14:15-31) Intervensi Tuhan dalam perjalanan ini cukup jelas dan nyata. Intervensi Tuhan dapat dilihat dalam tindakannya dengan cara: Pertama, Tuhan mengendalikan seluruh alur cerita untuk kebaikan bangsa Israel. Kedua, Tuhan  bergerak ke depan dan ke belakang untuk melindungi bangsa Israel. Semua jalan-jalan Tuhan yang tidak terselami memang tidak masuk akal bagi orang-orang Israel, bahkan Musa. Tetapi ketika intervensi Tuhan dinyatakan, musuh kepayahan, barulah kemudian logika dapat memutuskannya. Di dalam sebuah cerita selalu ada klimaks. Di dalam Kitab Keluaran, ada 3 klimaks cerita. Pertama, kelepasan bangsa Israel ketika menyeberangi laut Teberau. Kedua, Tuhan memberikan Hukum-Hukum-Nya di atas gunung Sinai. Ketiga, Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya pada tabernacle yang baru selesai ditabiskan. Inilah klimaks cerita yang pertama, “Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut…maka terbelahlah laut itu menjadi tanah kering…demikian orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering….” Keluaran 14:21-20

Bangsa Ibrani menyeberangi lautan yang terbelah (Kel. 14:21-2), menghindari kejaran tentara Mesir.25 Pada peristiwa terbelahnya laut Teberau, orang Mesir mengejar dan menyusul orang-orang Israel sampai ke tengah-tengah Laut (Kel 14:23). Tetapi Tuhan mengacaukan pasukan tentara Mesir sehingga roda kereta mereka berjalan miring dan maju dengan berat (Kel 14:28). Itulah klimaks pertama dari Kitab Keluaran ketika “Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja” Keluaran 14:14. Bukti penyertaan Tuhan dalam kehidupan bangsa Israel sungguh nyata. Tuhan bukan saja memperkenalkan diri-Nya sebagai Tuhan, Allah pembebas, namun juga Tuhan, Allah yang menyertai kehidupan mereka. Sementara itu bagi Firaun, seharusnya peristiwa ini adalah pelajaran penting dalam sejarah kehidupannya dan bangsanya. Bahwa berperkara dengan Tuhan, Allah Israel adalah sebuah kesia-siaan. Baik bangsa Israel dan Firaun sama-sama diajarkan akan sifat dan karakter Tuhan, Allah yang adil dan penuh kasih. Ini pula yang seharusnya menjadi pelajaran bagi umat-umat Tuhan sepanjang zaman. Bahwa penting percaya dengan segenap hati kepada tuntunan dan pemeliharaan Tuhan di dalam setiap jalan-jalan kehidupan.   Ini pula yang seharusnya menjadi pelajaran bagi umat-umat Tuhan  sepanjang zaman. Bahwa penting percaya dengan segenap hati kepada  tuntunan dan pemeliharaan Tuhan di dalam setiap jalan-jalan kehidupan. Ketika terhimpit pada situasi yang pelik, tidak ada jalan keluar terbaik, percayalah kepada janji Tuhan. Tuhan terkadang akan mengijinkan situasi seperti ini terjadi dalam kehidupan umat-Nya. Dan jalan yang ditempuh oleh Tuhan bukanlah jalan yang termudah. Tetapi jalan yang tersulit. Bahkan  melampaui pemikiran manusia sekali pun. Itu dilakukan agar umat-Nya  tidak mengandalkan kekuatannya sendiri. Itu dilakukan oleh Tuhan agar umat-Nya hanya mengandalkan tangan ajaib Tuhan yang penuh kuasa. Ingatlah selalu bahwa “Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja” Keluaran 14:14.  AMIN



BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

Keluaran 15:1-27

Rabu, 19 April 2023

Keluarga yang dikasihi dan diberkati Tuhan,

Apa yang dirasakan, ketika sesuatu yang diharapkan telah kita terima? Misalnya, mendapatkan motor baru, kenaikan gaji, atau mungkin pertambahan usia? Tentu perasaan bahagia, senang, sukacita, karena apa yang diidam-idamkan dapat kita terima hanya karena perkenaan dan pertolongan Tuhan.

Perasaan yang sama juga dialami oleh bangsa Israel ketika mengalami pertolongan dari Tuhan. Bayangkanlah bala tantara Mesir dengan kekuatan yang besar, pasukan berkuda yang gagah perkasa disertai persenjataan yang lengkap. Semua itu pasti menimbulkan perasaan takut yang luar biasa pada pihak umat Israel, karena tidak memiliki kemahiran dalam berperang dan hanya memiliki persenjataan yang seadanya. Dalam situasi ketakutan demikian, Tuhan hadir untuk memberi pertolongan kepada mereka. Bala tantara bangsa Mesir yang besar diporak-porandakan dan dimusnahkan di Laut Teberau. Apa yang dilakukan bangsa Israel ketika mendapatkan pertolongan Tuhan? Mereka menaikkan pujian syukur kepada Tuhan dengan menyanyi dan menari (ayat 20-21). Pernyataan ungkapan syukur yang dilakukan oleh bangsa Israel membuktikan bahwa tanpa pertolongan Tuhan, mereka pasti dihancurkan tantara Mesir. Dengan kata lain, tanpa pertolongan dan campur tangan Tuhan, mereka tidak berarti apa-apa dan keselamatan tidak akan pernah dirasakan.

Keluarga yang dikasihi dan diberkati Tuhan, bagaimana dengan kehidupan kita? Apakah tidak terlepas dari campur tangan dan pertolongan dari Tuhan Yesus? Harus disadari bahwa setiap saat kita memerlukan perhatian dan pertolongan-Nya. hidup, keselamatan dan segala yang diperlukan ada dalam kuasa Tuhan Yesus dan Dia sanggup menyediakannya bagi kita. Pergumulan dan tantangan ada dalam kendali-Nya. Lalu bagaimana merespon kebaikan-Nya atas semua yang telah Ia hadirkan kepada kita dan keluarga? Tentu dengan mengucap syukur, menaikkan pujian, taat dan setia serta penyembahan kepada-Nya, sebab Ia layak menerimanya.

Keluarga yang dikasihi dan diberkati Tuhan,

Dalam ayat yang ke 22-27, menceritakan bagaimana Tuhan menyuruh bangsa Israel berjalan melewati padang gurun Syur. Setelah 3 hari berjalan di padang gurun, di bawah panas terik matahari, persediaan air mereka mulai habis dan tak satu pun mata air yang mereka temukan, sampai, akhirnya, Tuhan memimpin mereka ke Mara.

Dalam keadaan haus, lelah karena berjalan jauh, dan panas karena terik matahari, dapat kita bayangkan, mereka berlomba-lomba memperebutkan air itu.

Tapi, betapa kecewanya mereka, ternyata air itu tidak dapat diminum, karena rasanya pahit. Bayangkan, dalam keadaan haus dan lelah, mereka memiliki harapan, tapi ternyata berakhir pada kekecewaan. Tidak heran, kalau mereka bersungut-sungut kepada Tuhan. Secara manusiawi adalah hal yang wajar ketika bersungut- sungut. Namun, ketika tidak hanya bersungut namun juga kecewa dan menyalahkan Tuhan, karena mereka merasa Tuhan telah membawa mereka kepada penderitaan, bukan kebahagiaan seperti yang telah Ia janjikan. 

Yang menarik adalah, setelah mendengar sungutan bangsa Israel, Tuhan mengubah rasa dari air itu menjadi manis sehingga dapat diminum. 2 hal yang dapat kita pelajari sebagai refleksi iman kita, yaitu:

1.Pimpinan Tuhan tidak pernah salah.


Kenapa Tuhan memimpin Israel ke Mara? Alasan yang paling mendasar adalah karena Israel membutuhkan air.

Namun, ternyata ada alasan yang lain, yakni Tuhan ingin menguji umatNya: Apakah mereka tetap percaya saat menghadapi “kepahitan”? Percaya bahwa pimpinan Tuhan tidak pernah salah? Ujian yang sama juga ditujukan kepada kita. Kadangkala, Tuhan terlihat memimpin kita ke arah yang salah, tapi di balik semua itu, sebenarnya, Tuhan sedang menguji kita untuk melihat apakah saat kita menghadapi pergumulan, kita tetap percaya kepadaNya?

Percaya bahwa pimpinan Tuhan tidak pernah salah, dan pasti ada maksud yang baik dalam setiap hal yang kita alami dalam hidup kita.

2.Tuhan mampu mengubah kepahitan dalam hidup kita

Selain keyakinan bahwa Tuhan tidak pernah memimpin kita ke arah yang salah, kita pun harus memiliki keyakinan bahwa Tuhan mampu mengubah kepahitan dalam hidup kita. Tentu, bukan berarti hidup kita akan “lepas” dari masalah. Tapi, di tengah pergumulan-pergumulan hidup kita, kita tidak sendiri. Tuhan ada di sisi kita, memimpin dan menyertai kita. Bahkan, bukan hanya memimpin, Tuhan juga memberikan jalan keluar, saat kita menghadapi jalan buntu. Tuhan juga memberi kekuatan, saat kita jatuh ke dalam keputusasaan. Sehingga, apapun yang kita hadapi, kita tidak perlu khawatir/takut/cemas. Karena ada Tuhan di sisi kita. Keyakinan inilah yang akan membuat hidup kita terasa manis, meski kita menghadapi pergumulan seberat apapun. Karena itu, apapun yang kita hadapi, jangan ragu untuk tetap percaya kepada Tuhan. AMIN



BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

Keluaran 13:17-22

Senin, 17 April 2023

Keluarga yang dikasihi dan diberkati Tuhan,

Kisah bangsa Israel di padang gurun mengajarkan kita banyak hal. Perjalanan mereka diwarnai drama dan kisah-kisah menarik untuk kita pelajari. Bagaimana tidak, perjalanan yang memakan waktu 40 tahun itu menunjukan bagaimana Tuhan dengan setia menyertai umatNya. Pelajaran dari Kisah Perjalanan di Padang gurun:

1. Jalan Kita Berbeda dengan Jalan Tuhan

Keluaran 13:17-18 Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir." Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.

Perjalanan bangsa Israel dari Mesir menuju tanah Kanaan sebenarnya dapat ditempuh dalam waktu yang jauh lebih singkat. Namun Tuhan menuntun mereka melalui padang gurun. Tujuannya jelas disebutkan agar mereka tidak menyesal karena harus langsung menghadapi peperangan. Inilah gambaran kehidupan kita.  Terkadang jalan kita berbeda dengan jalan Tuhan. Sebagai manusia terkadang kita menginginkan sesuatu yang mudah dan cepat. Namun dari kisah ini kita belajar bahwa jalan Tuhan adalah yang terbaik. Percayalah, sekalipun seringkali jalan Tuhan dan jalan kita berbeda, tetapi jalan Tuhan selalu membawa kebaikan bagi kita. 

2. Penyertaan dan Tuntunan Tuhan

Dalam ayat 21 yang berbicara mengenai tiang awan dan api.

Dari kisah perjalanan bangsa Israel di padang gurun kita juga belajar mengenai penyertaan dan tuntunan Tuhan. Sekalipun jalan Tuhan seringkali berbeda dan tak terselami, tetapi kita selalu dapat percaya bahwa penyertaan dan tuntunan Tuhan sempurna atas hidup kita.

Penyertaan Tuhan selalu ada bagi kita. Baik siang maupun malam, baik di jalan yang rata maupun berliku, baik di jalan raya maupun di padang gurun, Tuhan selalu ada bagi kita. Bahkan Tuhan telah sediakan rancangan yang penuh damai sejahtera bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Dapat kita melihat juga di dalam Yeremia 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Bagian kita adalah mempercayai penyertaan dan tuntunan Tuhan dengan jalan taat akan setiap perintah dan tuntunan Tuhan. Ketaatan inilah yang akan membawa kita sampai kepada rancanganNya yang indah atas hidup kita.

3. Kesetiaan Tuhan

Tiang awan dan tiang api adalah lambang kehadiran Tuhan bagi umat Israel. Alkitab mencatat bahwa tiang awan dan tiang api itu tetap ada dan tidak pernah beralih dari bangsa Israel. Hal ini menunjukan betapa Tuhan setia terhadap umat-Nya.

Sekalipun bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk dan kerapkali tidak setia kepada Tuhan, namun Tuhan tetap setia kepada umatNya. Demikian juga hidup kita. Sebagai manusia seringkali kita berlaku tidak setia, namun Tuhan tetap setia mengasihi kita.

Kesetiaan Tuhan membuat kita kuat menghadapi kehidupan ini sekalipun harus melalui "padang gurun". Disaat kita lemah dan hampir menyerah ingatlah selalu akan kesetiaan Tuhan yang tidak akan pernah berhenti bagi hidup kita.

Keluarga yang dikasihi dan diberkati Tuhan,

Padang gurun adalah gambaran perjalanan kehidupan yang tidak mudah dan penuh dengan halangan serta rintangan. Dari kisah perjalanan bangsa Israel di padang gurun kita dapat belajar mengenai jalan Tuhan, penyertaan dan tuntunan Tuhan serta kesetiaan Tuhan. Padang gurun bukanlah tempat yang menakutkan asalkan kita berjalan bersama dengan Tuhan.

AMINNN



BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 17:1-7


Selasa 24 April 2023


Proses keluarnya bangsa Israel dari tanah perbudakan tidak terlepas dari campur tangan TUHAN. Perbuatan-perbuatan yang besar yang TUHAN lakukan dalam proses keluarnya bangsa Israel itu membuktikan bahwa TUHAN sangat mengasihi setiap umatNya. Mengasihi itu bukan hanya merupakan sifat dari Allah melainkan Allah itu sendiri adalah kasih dan semua kasih yang Allah nyatakan kepada semua umat-Nya adalah kasih yang suci. Bangsa Israel merupakan suatu bangsa yang dipilih Allah secara khusus pada masa itu untuk menjadi umat pilihan, pilihan Allah terhadap bangsa Israel tidak terlepas nenek moyang mereka yang takut akan TUHAN dan selalu hidup menurut apa yang TUHAN kehendaki bahkan juga perjanjian Allah bersama mereka.



BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 17:8-16


Selasa 24 April 2023

Kekasih Tuhan.. Amalek, Orang Amalek adalah suku pengembara atau sebuah ikatan suku-suku pengembara. Menurut Kejadian 36:12, mereka adalah sebuah kelompok bangsa Edom. Tempat kediaman mereka adalah daerah padang gurun antara Sinai dan daerah barat-daya Palestina. Orang Amalek masih keturunan Abraham dan Ishak, karena merupakan cucu Esau (Kejadian 36:12; 1 Tawarikh 1:36) yang adalah pemimpin bani Edom (Kejadian 36:16). Berita atau kabar tentang orang Amalek sebenarnya sudah diketahui oleh banyak orang. Termasuk bangsa israel mengenal mereka. Mereka di kenal sebagai pengembara yang merampas harta milik orang lain yang mereka jumpai dalam perjalanan (di era sekarang Begal).

Berjumpa dengan mereka, tentu menjadi pergumulan bagi Bangsa Israel, sesungguhnya mereka tidak memiliki mentalitas berperang dengan baik. Mereka sangat lama dalam sebagai budak dan belum berpengalaman yang banyak tentang peperangan. Namun, keterpanggilan Yosua sebagai pemimpin perang membawa mereka menuju kemenangan sekalipun ini peperangan pertama kali bagi mereka. Sesungguhnya juga peperangan tersebut bukan peperangan mereka saja. Namun juga peperangan Allah dalam keberpihakan Allah memanggil mereka sebagai umat Pilihan. 


Kekasih Tuhan.. Perikop hari ini menceritakan bangsa Israel diperhadapkan dengan kesulitan, yaitu bangsa Amalek keturunan Esau, yang datang untuk berperang melawan mereka. Bangsa Israel merasa kebingungan, ketakutan, putus asa, dan merasa ini saat-saat akhir hidup mereka. Mereka juga bertanya-tanya di dalam hati, apa arti segala kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi? Melalui peristiwa ini, Allah hendak menunjukkan kuasa-Nya bahwa Dia selalu menyertai umat-Nya. Allah hanya meminta mereka tetap taat terhadap apa yang diminta-Nya. Saat bangsa Israel taat dengan memilih orang-orang yang disiapkan melawan bangsa Amalek dan membiarkan Musa memimpin mereka berperang dari puncak bukit, akhirnya mereka bisa mengalahkan Amalek. Kunci kemenangan mereka adalah taat mengikuti perintah Allah. Seperti sang ibu yang hancur hatinya, terkadang kita merasa tak sanggup untuk selalu memiliki keyakinan dalam menghadapi semua permasalahan hidup

Tuhan terkadang mengizinkan kesulitan terjadi di dalam hidup agar Anda bisa melihat kuasaNya bekerja. Dia mau karakter iman Anda dibentuk dan pengenalan akan Allah bertumbuh. Yakinlah kuasa Yesus besar dan mampu mengatasi setiap kesulitan hidup, yang perlu kita lakukan hanyalah taat pada perintah-Nya yang disampaikan melalui firman Tuhan.

AMIN



BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 19:1-25

Senin 01 Mei 2021

Kekasih-kekasih Tuhan.. Keluaran 19:1-2 menjelaskan bahwa pada bulan yang ketiga mereka sampai di padang gurun Sinai, disana mereka berkemah mendirikan tempat untuk mereka tinggal dan beristirahat di sana. Kemudian dalam ayat 4 mengatakan bahwa Allah juga dapat memperhatikan Israel dan menuntun mereka dan bukan saja ke Sinai, tetapi juga kepada diri-Nya sendiri. Ungkapan ini menunjukan kasih Allah dan berlaku sebagai dasar dari ketaatan dan kewajiban perjanjian Israel kepada Allah.  ayat yang ke 5 Dalam ayat ini Allah mengharapkan agar mereka taat, menjadi hal yang begitu penting dalam mewujudkan maksud-maksud-Nya kelak bagi mereka. selain itu Allah menginginkan agar Israel harus menjadi harta kesayangan-Nya Allah (bnd. Ul. 4:10 Amos 3:2). Sebagai bagian dari maksud Allah di ayat yang ke 12-17, ketika Allah mengeluarkan Israel dari Mesir “mereka harus menjadi kerajaan imam” yaitu dipisahkan dan dikhususkan untuk pelayanan Allah dan suatu bangsa yang kudus. Dalam ayat selanjutnya Allah mengatakan kepada para tua-tua Israel dan Musa bahwa Gunung Sinai akan ditutupi asap, karena TUHAN segera turun ke atasnya dalam api. Dan asap itu mengepul seperti asap dari tempat pembakaran, dan seluruh gunung goncang. Lalu TUHAN turun atas gunung Sinai dan memanggil Musa ke puncak itu. Di ayat 18-25 Lalu TUHAN berfirman kepada Musa untuk turun dan memperingatkan bangsa itu agar mereka tidak mencoba menerobos untuk mendapatkan Tuhan atau melihat-Nya, sebab banyak di antara mereka akan mati bila mereka mendekat gunung dan Para Imam harus menguduskan diri supaya tidak dibinasakan. Setelah Musa mendengarkan perkataan dari Tuhan Ia pun dengan segera turun dari puncak itu lalu pergi kepada bangsa itu dan ia memberitahukan kepada mereka.

Kekasih-kekasih Tuhan.. Pada pasal yang telah didiskusikan ini adalah terjadi pada saat Musa memimpin bangsa Israel dari Mesir. Dalam perjalanan Allah membawa bangsa Israel ke Gunung Sinai, kejadian ini terjadi pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari Mesir. Setelah tiba di padang gurun Sinai mereka berkemah di depan gunung itu dan Musa naik ke gunung itu untuk menghadap Tuhan dan Tuhan berfirman kepada Musa, bahwa jika mereka sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku itu harus dijalankan. Dalam perjanjian ini Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai ‘pribadi’ yang maha dahsyat, yang mampu menepati janji-Nya dengan membawa bangsa Israel untuk mendiami tanah perjanjian di mana Allah Israel Allah atas segala Allah yang mampu menepati setiap janji-Nya. Yang dikehendaki-Nya ialah bagaimana bangsa Israel mampu dan setia dalam menjalankan perjanjian mereka dengan Allah. Perjanjian yang diadakan oleh Allah merupakan usaha pertama untuk menuliskan kehendak Allah bagi seluruh umat manusia di dalam katakata manusia. Dalam perjanjian ini secara umum ada tiga unsur yaitu, tindakan Allah, tanggapan Israel dan kewajiban Israel. Dalam perjanjian ini Allah terlebih dahulu mengasihi bangsa Israel dan terlebih memilih, buktinya sebelum bangsa Israel sampai kepada Gunung Sinai banyak hal yang Allah sudah buat dalam kehidupan mereka selama mereka di Mesir dan akhirnya Allah berinisiatif untuk membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir, Allah menyertai mereka hingga menyeberang Laut Teberau hingga sampai pada Gunung Sinai. Kejadian yang terjadi di Gunung Sinai merupakan pertama kalinya Allah bertemu dengan orang-orang Israel sebagai Bangsa yang dipilih oleh Allah. Allah menunjukkan kuasa-Nya dan membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan untuk menjadikan mereka umat-Nya dan membuat perjanjian dengan mereka supaya mereka hidup sesuai dengan yang diperintahkan-Nya. Karena Allah itu kudus maka mereka pun harus hidup kudus di hadapan-Nya dengan menaati perintah-Nya, jika mereka berlaku menyimpang dari hadapan-Nya maka mereka akan kehilangan berkat yang Allah yang disediakan bagi mereka yaitu tanah yang dijanjikan oleh Allah.  Kekasih Tuhan. Suatu hal yang menjadi dasar yang baik adalah hidup dalam kekudusan di situasi dunia mengesampingkan perihal kekudusan hidup. Dimana kita perlu untuk hidup sesuai firman Tuhan. Sebagai orang yang mengakui bahwa dirinya beriman tetapi tidak melakukan perintah Tuhan makan sia-sialah hidupnya. Karena itu, kita perlu menata hidup dalam terang dan ketaatan kepada firman Allah sebagai konsekuensi anugerah Allah yang telah diberikan kepada kita. AT AMIN


BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 20:1-17

Selasa 03 Mei 2023

Allah memberikan alasan sebagai pendahuluan pemberian Dasa Titah kepada orang Israel, yaitu: “Aku sudah membebaskan engkau.” Status pembebasan yang telah diterima oleh orang Israel tidak berarti bahwa mereka hidup sesukanya dan menjadi liar. Dasa Titah atau “Sepuluh Firman”, tertulis dalam Keluaran 20:1-17 dan diulang lagi dalam Ulangan 5:6-21 dan itu hanya sepuluh perintah pertama saja, padahal sebenarnya terdapat total 613 perintah. Beberapa dari hukum tersebut berisi tentang tata cara ibadah dan adat istiadat yang memisahkan bangsa Israel dari bangsa-bangsa lain, sisanya berisi tentang moralitas dan dengan mengikuti hukum-hukum ini bangsa Israel akan menunjukkan kepada bangsa lain, seperti apa Allah itu sebenarnya. Kesepuluh Hukum dibentuk Allah ada empat ketetapan yang mengikat Hubungan Bangsa Israel dengan Allah yang membatasi hubungan dari Bangsa Israel dengan Allah, sementara enam perintah terakhir mengatur hubungan manusia di kalangan Bangsa Israel. Ada beberapa hal dalam catatan Alkitab berkaitan dengan kesepuluh hukum ini.

1. Jangan Ada Allah lain (Kel. 20:3; Ul. 5:7). Perintah pertama secara tegas melarang bangsa Israel menyembah dewa asing. Dalam sebuah hubungan dibutuhkan kesetiaan, Allah ingin umatNya menjaga kesetiaan di dalam hubungan dengan-Nya. Hubungan dengan Tuhan merupakan pola hidup orang percaya. Hal apapun yang dapat mengganggu hubungan antara orang percaya dengan Tuhan merupakan sebuah pelanggaran perintah. Dewa asing atau Allah lain bisa mengacu kepada orang, benda dan sebagainya yang akan mengganggu keutamaan hubungan dengan Tuhan. 

2) Jangan Membuat Patung Allah (Kel. 20:4-6; Ul. 5:8-10). Perintah kedua melarang bangsa Israel membuat patung Allah. Membuat patung atau gambar Allah dalam bentuk apapun merupakan suatu pelanggaran karena merendahkan Sang Pencipta menjadi sesuatu yang kurang dari ciptaanNya dan menyembahnya merupakan kesalahan. Godaan bagi bangsa Israel untuk menyembah Allah dalam bentuk patung pasti sangat besar, karena patung dan berhala terjadi di semua agama di Timur Dekat kuno. Akan tetapi, Allah Israel adalah Allah tidak terbatas dan tidak dapat bentuk yang terbatas dalam sebuah ciptaan.

 3) Larangan yang menentang penggunaan nama Allah yang tidak benar (Kel. 20:7; Ul. 5:11). Allah telah memberikan kepada Israel hak istimewa yang luar biasa; Dia telah mengungkapkan kepada mereka nama-Nya. Nama dalam bahasa Ibrani diwakili oleh empat huruf YHWH (baca Yahweh). Namun yang terpenting yaitu penyalahgunaan dalam menggunakan nama Allah. Dalam Timur Dekat kuno, sihir merupakan praktik umum yang melibatkan nama dewa, yang diyakini dapat mengontrol kekuatan dewa, dalam melakukan kegiatan tertentu yang dirancang untuk memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi termasuk dalam penggunaan nama YHWH.

 4) Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat (Kel. 20:8-11; Ul. 5:12-15). Sebagian besar kehidupan di Israel diwarnai oleh pekerjaan, hari ketujuh harus disisihkan. Di hari itu tidak ada yang bekerja dan harus menguduskannya. Kekudusan yang dimaksud adalah memisahkan hari itu dan secara khusus memperingati hari yang dikhususkan bagi Tuhan. Tuhan tidak hanya menciptakan dunia, Dia juga “menciptakan” umat-Nya, Israel, dengan menebus mereka dari perbudakan Mesir. Jadi, setiap tujuh hari sepanjang perjalanan waktu, mereka harus merenungkan dalam melakukan itu, mereka merefleksikan makna keberadaan mereka. Prinsip yang dapat ditarik dari konsep sabat bahwa hari miliknya Tuhan, hari khusus yang harusnya menjadi wadah bagi orang percaya untuk sepenuhnya melayani Tuhan. 

5) Hormati Ayah dan Ibumu (Kel. 20:12; Ul. 5:16). “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN Allahmu, kepada-mu.” Umur panjang bukanlah sebuah janji pribadi kepada individu, melainkan menyangkut pentingnya struktur keluarga dalam kehidupan di tanah perjanjian. Perintah kelima menjembatani antara perintah pertama sampai keempat, yang secara khusus menjelaskan mengenai hubungan manusia dengan Allah. Perintah ini berkaitan dengan hubungan keluarga, yaitu anak-anak harus menghormati orang tua mereka. Perintah tersebut menetapkan rasa hormat dalam hubungan keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak-anak mereka dalam iman akan perjanjian. 

 6) Jangan Membunuh (Kel. 20:13; Ul. 5:17). Perintah ini melarang pembunuhan, menghilangkan nyawa orang lain untuk keuntungan pribadi. Sisi lain dari perintah ini yaitu melindungi hak untuk hidup. 

8) Jangan Mencuri (Kel. 20:15; Ul. 5:19). Perintah kedelapan menetapkan sebuah prinsip mengenai kepemilikan, seseorang yang memiliki hak atas hal-hal tertentu, yang tidak boleh dilanggar oleh sesama untuk keuntungan pribadi. Fokus utama dari perintah ini adalah kebebasan manusia atau hak azasi manusia. 

9) Jangan Mengucapkan Saksi Dusta terhadap Sesamamu (Kel. 20:16; Ul. 5:20). Perintah ini Melarang sumpah palsu dan pemberian kesaksian palsu dalam proses pengadilan hukum. Intinya hal tersebut merujuk kepada tanggung jawab manusia dalam hubungan perjanjian. Dengan demikian, hal ini merupakan prinsip kejujuran yang harus dijunjung tinggi. Oleh karena itu, perintah tersebut berusaha untuk menjaga integritas sistem hukum Israel dan pada saat yang sama merupakan penjagaan dari pelanggaran terhadap kebebasan seseorang. Prinsip tersebut dipertahankan dalam kebanyakan sistem hukum modern; misalnya dalam pengambilan sumpah sebelum memberikan bukti di pengadilan. 

10) Jangan Mengingini Milik Sesama (Kel. 20:17; Ul. 5:21). Inilah satu-satunya perintah yang secara eksplisit ditujukan kepada soalsoal yang “tidak tampak” yang menyangkut hati. Perintah ini melarang orang untuk mengingini atau perasaan tamak. Keinginan seperti itu menjadi akar dari semua kejahatan yang terletak di dalam diri seseorang. Dengan demikian keinginan jahat dipahami secara mendalam.

Mari kita memeriksa sudah sejauh mana kehidupan kita dalam “ketaatan” kita mengikuti akan perintah Allah. AT

AMIN




BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 20:18-21

Rabu 04 Mei 2023

Kekasih Tuhan… Kehadiran Allah tampak di atas gunung Sinai dalam rupa awan, petir dan guruh. Musa naik ke atas gunung untuk mewakili mereka dan Allah memulai dengan memberi aturan-aturan pokok perjanjian yang terkenal dengan sebutan Dasa Titah atau Sepuluh Perintah Allah. Hal tersebut merupakan aturan-aturan pokok dari suatu kesepakatan mengenai bagaimana Allah dan umat Israel akan saling berhubungan dan hubungan Bangsa Israel dengan sesama. Setelah itu muncul serentetan perintah lainnya yang menjabarkan Dasa Titah utama secara lebih rinci, ada aturan tentang tata cara ibadah umat Israel, bagaimana mereka hidup bersama dan semua ini membentuk bangsa Israel menjadi bangsa yang penuh keadilan dan kemurahan hati yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain. Musa menuliskan seluruh hukum, lalu dia membawanya turun kepada umat Israel untuk mereka mempersiapkan diri masuk dalam Tanah Perjanjian dengan Allah. Begitu mereka masuk ke dalam hubungan perjanjian ini, Allah membawa hubungan ini ke tahap selanjutnya, Allah mengatakan kepada Musa bahwa Dia ingin hadirat-Nya yang kudus, baik itu turun dan tinggal di tengah-tengah bangsa Israel.

Kekasih Tuhan.. Pernahkah kita membayangkan bagaimana rasanya jika melihat kemuliaan dan keagungan Tuhan secara langsung? Seringkali ketika kita melihat dalam tokoh-tokoh Alkitab dalam Kitab Suci bertemu dengan hadirat Allah, hal itu digambarkan sebagai pengalaman yang luar biasa. Keagungan dan kemuliaan Tuhan membuat mereka merasa kagum, heran, takut, dan menyembah. Kita membaca salah satu perjumpaan Israel dengan kehadiran Tuhan sedemikian rupa, hal ini membuat mereka terguncang dan ketakutan. Namun kehadiran Tuhan tidak dimaksudkan untuk menjauhkan mereka dari-Nya tetapi untuk mengarahkan mereka kepada-Nya sehingga mereka dapat mengasihi, menghormati, dan melayani Dia dengan segenap hati mereka. Melihat kemuliaan-Nya dan mendengar suara-Nya berarti memiliki dampak yang mengubah hidup bangsa yang “masih muda” ini. Pada saat ini, mereka harus menyadari kebesaran Tuhan mereka sehingga mereka akan terus berjalan di jalan-Nya. Jadi Musa memberi tahu orang-orang untuk tidak takut kepada YHWH (baca Yahweh), karena Dia membuktikan kepada mereka agar mereka takut akan Dia. Orang-orang gemetar ketakutan saat mereka melihat kemuliaan Allah dan mendengar suara-Nya. Mereka mundur agak jauh, takut untuk mendekat. Mereka memberi tahu Musa bahwa dia harus berbicara kepada mereka untuk Tuhan, karena mereka takut jika Tuhan berbicara kepada mereka, mereka akan mati di hadapannya atau mendengar suara-Nya. Tanggapan Musa kepada mereka adalah Jangan takut. Dia menjelaskan bahwa Tuhan tidak mengungkapkan dirinya atau berbicara untuk mengusir mereka tetapi untuk menarik mereka kepada-Nya. Allah menginginkan mereka tahu siapa Allah dan hidup dalam Allah. Dia ingin menguji atau membuktikan mereka dengan memberi mereka pengingat terus-menerus tentang Dia sehingga mereka dapat berhati-hati untuk menepati perjanjian-Nya. Dia ingin mereka mengetahui berkat dan kegembiraan yang datang dari berjalan di jalan. Tujuannya bukan untuk mengusir mereka tetapi untuk memiliki hubungan yang berkelanjutan dengan-Nya.

Kekasih Tuhan.. Takut yang alkitabiah akan Tuhan memiliki pandangan yang benar tentang Tuhan, terutama mengingat keberdosaan kita. Berulang kali Kitab Suci mengajarkan kita bahwa Allah itu sempurna dan kebenaran dan kekudusan. Ketika kita memasuki hadirat Tuhan, itu tidak dimaksudkan untuk menjadi pengalaman yang nyaman. Perikop kita mengingatkan kita bahwa kita tidak datang kepada Tuhan dengan syarat kita dan tidak dapat memaksakan jalan kita ke hadirat Tuhan. Kehadiran Tuhan adalah pengalaman yang menakjubkan, mendorong ibadah, dan mengubah hidup.

Kekasih Tuhan.. Untuk berjalan bersama Tuhan dan menikmati Dia sepanjang hidup dan kekekalan kita. Kita tidak dapat melarikan diri dari latar belakang perjanjian dari teks kita. Tuhan rindu untuk menjalin hubungan dengan umat-Nya. Dia menunjukkan kepada mereka apa artinya hidup dalam hubungan dengannya. Dia mengungkapkan dirinya kepada mereka sehingga mereka dapat mengetahui kemuliaan-Nya dan keinginan untuk mendekat kepada-Nya. Dalam Memberi mereka hukum, Dia memberi tahu bagaimana mereka akan melakukannya. Dia tahu mereka akan kehilangan kemuliaan-Nya, dan mereka akan berjuang untuk berjalan di jalan-Nya. Melalui sistem pengorbanan, Dia memberi mereka sarana untuk mengatasi masalah dosa dalam hidup mereka dan memulihkan persekutuan dengan-Nya. Selain itu, hukum itu harus mempersiapkan mereka untuk kedatangan seseorang yang akan melakukan apa yang tidak dapat mereka lakukan – menjaganya dengan sempurna atas nama mereka. Allah bermaksud agar hukum itu menuntun kita kepada Kristus sebagai penebus, pengharapan, dan sumber sukacita abadi kita. AT

AMIN



BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 20: 20:22-26

Kamis 05 Mei 2023

Kekasih Tuhan.. Ringkasan Ibadah dalam pengertian kekristenan adalah perintah Tuhan, yang harus dipenuhi oleh setiap orang yang ditebus dan diselamatkan melalui Tuhan Yesus Kristus. Pertanyaan yang mendasar PART saat ini ialah Apa yang dimaksud dengan ibadah orang beriman? Menurut Alkitab, apa itu ibadah? Bagaimana kita menjalani ibadah dalam kehidupan gereja dan di dalam rumah tangga? Dalam perjalanan keterpanggilan Bangsa Israel, Kitab Keluaran sangat penting, baik ditinjau dari sudut pandang orang Yahudi maupun dari sudut pandang orang Kristen saat ini. Di dalamnya terdapat riwayat mengenai peristiwa-peristiwa yang didasarkan pada keyakinan-keyakinan tentang Allah, hukum-hukum, serta peraturan untuk mengatur sikap orang percaya. Oleh sebab itu disini kami akan membahas tentang “Peraturan tentang kebaktian”, Yang dikutip dalam kitab Keluaran 20:22-26.

Perintah yang ditekankan di nats kitab keluaran 20 : 22-26 ialah, bahwa Allah yang kehadiran-Nya telah dimanifestasikan kepada seluruh bangsa Israel, tidak boleh disamakan dengan patung apa pun ciptaan manusia. Tidak perlu bangunan rumit sebagai alat bagi Israel untuk menghampiri Allah, cukup sebuah mezbah sederhana yang terbuat dari tanah liat, atau batu-batuan biasa (ay. 24-26). Penekanan Allah di sini ialah berkaitan dengan kebaktian, terutama mezbah (Ayat 23). Sesuai dengan firman Allah kepada mereka, mereka tidak bisa beribadah kepada allah-allah kecuali Tuhan. Mereka tidak bisa membuat patung-patung atau berhala-berhala dari emas atau perak, dan dari logam-logam lain yang kurang bernilai. Orang-orang Kanaan membuat patung- patung yang disalut emas atau perak. Namun patung-patung, apakah patung-patung ilah ataukah patung-patung dewa-dewa asing, tidak mungkin disamakan dengan Allah yang berdiam di langit, yang berfirman dari langit, tidak dapat disejajarkan dengan barang duniawi. Sesudah Musa pergi, Allah berbicara dalam pendengaran Musa saja, secara pribadi. Ia menyampaikan seluruh kelanjutan perintah sampai akhir pasal 23, yang kebanyakan merupakan uraian tentang kesepuluh hukum. Musa harus pertama-tama menyampaikannya secara lisan, dan sesudah itu dengan tertulis, kepada umat Israel.

Kekasih Tuhan.. mereka diarahkan untuk membuat mezbah penyembahan. Yang dimaksudkan adalah mezbah sementara yang sesekali mereka dirikan di padang gurun, Untuk membuat mezbah yang sangat sederhana, yaitu dari tanah atau batu tetapi bukan dari batu pahat (ay. 24-25). Supaya tidak tergoda untuk membayangkan patung pahatan, mereka dilarang memahat batu yang hendak dijadikan mezbah menjadi suatu bentuk. Mereka harus menumpuk batu-batu itu seperti apa adanya, dalam keadaan aslinya. Maksud Allah menyuruh mereka membuat mezbah yang sangat rendah (ay. 26), supaya mereka tidak perlu menapaki anak tangga untuk mencapainya. Anggapan semakin tinggi altar itu maka semakin dekat pula letaknya dengan sorga sehingga korban bakaran itu pun semakin bisa diterima, adalah khayalan dari pemahaman orang Timur Tengah yang merusak mentalitas mereka dan Allah merubahnya.

Ada beberapa hal perenungan dalam merefleksikan kehidupan saat ini sebagai orang percaya:

Ibadah yang sejati adalah mengabdi kepada Tuhan dengan mempersembahkan berbagai tindakan dan sikap penghormatan dan pemujaan, ketundukan dan ketaatan dengan rasa syukur kepada seluruh tubuh, jiwa dan roh hanya kepada Allah saja.

Unsur-unsur ibadah merupakan ungkapan mengakui bahwa Tuhan itu berdaulat, penuh kuasa, dan penuh kebaikan. Dengan serangkaian pengorbanan pribadi dan manusia mendekati altar Tuhan dengan pengorbanan. 

Penyembahan dihayati dalam kehidupan gereja dengan Yesus sebagai obyek penyembahan melalui himne pujian, doa, pengakuan dosa, pengampunan, ucapan syukur. Kehidupan gereja terdiri dari mempersembahkan korban yang terbaik kepada Tuhan, yaitu tubuh dan jiwa.

Jauhkan diri Anda dari ibadah palsu, yang berpusat kepada keinginan diri sendiri dan bukan tertuju kepada kehendak Tuhan. Memeriksa motivasi dalam peribadatan, bersekutu dengan Allah. Agar tidak tercemar

Ibadah harus meninggikan firman Tuhan.

Ibadah yang benar harus ada pemberitaan firman yang bertanggung jawab, supaya jemaat takut akan Allah , menerima kebenaran dan mengubahkan hidupnya untuk kemuliaan Allah. 

Ibadah yang benar harus sesuai dengan kehendak dan karakter Tuhan. Oleh sebab itu, kita tidak boleh bertindak semaunya dalam beribadah. Ibadah sejati berkaitan erat dengan sikap hidup yang benar di hadapan Tuhan dan sesama. Perintah-perintah Tuhan tidak pernah berkesudahan, Mereka yang telah menerima Yesus sebagai Juru selamat harus ingat bahwa mereka juga harus menyembah-Nya sebagai Tuhan. Pada akhirnya ketaatan akan mempengaruhi sikap dan motivasi serta perbuatan. Periksalah kata-kata Yesus dalam Matius 5:21- 48.Allah yang suci dan benar memiliki standar yang suci dan benar. Orang-orang yang mengasihi Allah akan terus-menerus berusaha keras untuk hidup seperti yang Dia kehendaki, dimampukan oleh Roh Kudus. 

AMIN



BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 20:22-26

Senin 08 Mei 2023

Kekasih Tuhan.. Ringkasan Ibadah dalam pengertian kekristenan adalah perintah Tuhan, yang harus dipenuhi oleh setiap orang yang ditebus dan diselamatkan melalui Tuhan Yesus Kristus. Pertanyaan yang mendasar PART saat ini ialah Apa yang dimaksud dengan ibadah orang beriman? Menurut Alkitab, apa itu ibadah? Bagaimana kita menjalani ibadah dalam kehidupan gereja dan di dalam rumah tangga? Dalam perjalanan keterpanggilan Bangsa Israel, Kitab Keluaran sangat penting, baik ditinjau dari sudut pandang orang Yahudi maupun dari sudut pandang orang Kristen saat ini. Di dalamnya terdapat riwayat mengenai peristiwa-peristiwa yang didasarkan pada keyakinan-keyakinan tentang Allah, hukum-hukum, serta peraturan untuk mengatur sikap orang percaya. Oleh sebab itu disini kami akan membahas tentang “Peraturan tentang kebaktian”, Yang dikutip dalam kitab Keluaran 20:22-26.

Perintah yang ditekankan di nats kitab keluaran 20 : 22-26 ialah, bahwa Allah yang kehadiran-Nya telah dimanifestasikan kepada seluruh bangsa Israel, tidak boleh disamakan dengan patung apa pun ciptaan manusia. Tidak perlu bangunan rumit sebagai alat bagi Israel untuk menghampiri Allah, cukup sebuah mezbah sederhana yang terbuat dari tanah liat, atau batu-batuan biasa (ay. 24-26). Penekanan Allah di sini ialah berkaitan dengan kebaktian, terutama mezbah (Ayat 23). Sesuai dengan firman Allah kepada mereka, mereka tidak bisa beribadah kepada allah-allah kecuali Tuhan. Mereka tidak bisa membuat patung-patung atau berhala-berhala dari emas atau perak, dan dari logam-logam lain yang kurang bernilai. Orang-orang Kanaan membuat patung- patung yang disalut emas atau perak. Namun patung-patung, apakah patung-patung ilah ataukah patung-patung dewa-dewa asing, tidak mungkin disamakan dengan Allah yang berdiam di langit, yang berfirman dari langit, tidak dapat disejajarkan dengan barang duniawi. Sesudah Musa pergi, Allah berbicara dalam pendengaran Musa saja, secara pribadi. Ia menyampaikan seluruh kelanjutan perintah sampai akhir pasal 23, yang kebanyakan merupakan uraian tentang kesepuluh hukum. Musa harus pertama-tama menyampaikannya secara lisan, dan sesudah itu dengan tertulis, kepada umat Israel.

Kekasih Tuhan.. mereka diarahkan untuk membuat mezbah penyembahan. Yang dimaksudkan adalah mezbah sementara yang sesekali mereka dirikan di padang gurun, Untuk membuat mezbah yang sangat sederhana, yaitu dari tanah atau batu tetapi bukan dari batu pahat (ay. 24-25). Supaya tidak tergoda untuk membayangkan patung pahatan, mereka dilarang memahat batu yang hendak dijadikan mezbah menjadi suatu bentuk. Mereka harus menumpuk batu-batu itu seperti apa adanya, dalam keadaan aslinya. Maksud Allah menyuruh mereka membuat mezbah yang sangat rendah (ay. 26), supaya mereka tidak perlu menapaki anak tangga untuk mencapainya. Anggapan semakin tinggi altar itu maka semakin dekat pula letaknya dengan sorga sehingga korban bakaran itu pun semakin bisa diterima, adalah khayalan dari pemahaman orang Timur Tengah yang merusak mentalitas mereka dan Allah merubahnya.

Ada beberapa hal perenungan dalam merefleksikan kehidupan saat ini sebagai orang percaya:

Ibadah yang sejati adalah mengabdi kepada Tuhan dengan mempersembahkan berbagai tindakan dan sikap penghormatan dan pemujaan, ketundukan dan ketaatan dengan rasa syukur kepada seluruh tubuh, jiwa dan roh hanya kepada Allah saja.

Unsur-unsur ibadah merupakan ungkapan mengakui bahwa Tuhan itu berdaulat, penuh kuasa, dan penuh kebaikan. Dengan serangkaian pengorbanan pribadi dan manusia mendekati altar Tuhan dengan pengorbanan. 

Penyembahan dihayati dalam kehidupan gereja dengan Yesus sebagai obyek penyembahan melalui himne pujian, doa, pengakuan dosa, pengampunan, ucapan syukur. Kehidupan gereja terdiri dari mempersembahkan korban yang terbaik kepada Tuhan, yaitu tubuh dan jiwa.

Jauhkan diri Anda dari ibadah palsu, yang berpusat kepada keinginan diri sendiri dan bukan tertuju kepada kehendak Tuhan. Memeriksa motivasi dalam peribadatan, bersekutu dengan Allah. Agar tidak tercemar

Ibadah harus meninggikan firman Tuhan.

Ibadah yang benar harus ada pemberitaan firman yang bertanggung jawab, supaya jemaat takut akan Allah , menerima kebenaran dan mengubahkan hidupnya untuk kemuliaan Allah. 

Ibadah yang benar harus sesuai dengan kehendak dan karakter Tuhan. Oleh sebab itu, kita tidak boleh bertindak semaunya dalam beribadah. Ibadah sejati berkaitan erat dengan sikap hidup yang benar di hadapan Tuhan dan sesama. Perintah-perintah Tuhan tidak pernah berkesudahan, Mereka yang telah menerima Yesus sebagai Juru selamat harus ingat bahwa mereka juga harus menyembah-Nya sebagai Tuhan. Pada akhirnya ketaatan akan mempengaruhi sikap dan motivasi serta perbuatan. Periksalah kata-kata Yesus dalam Matius 5:21- 48.Allah yang suci dan benar memiliki standar yang suci dan benar. Orang-orang yang mengasihi Allah akan terus-menerus berusaha keras untuk hidup seperti yang Dia kehendaki, dimampukan oleh Roh Kudus. 

AMIN



BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 22:1-17

Senin 08 Mei 2023

Kekasih Tuhan.. kita melihat ayat 1-4 yang membicarakan tentang pencurian dan kita kembali pada 10 Hukum yang ke 8 tentang peringatan: Jangan mencuri (Kel. 20:15). Kenapa manusia dilarang keras oleh Allah tidak boleh mencuri barang milik sesamanya? Pencurian adalah sifat tamak, tidak adil, egois dan juga dengki, iri yang berarti tidak mengasihi sesamanya karena sesungguhnya, perbuatan mencuri memiliki banyak akar kejahatan. Mencuri dalam konsep Perjanjian Lama bisa juga berarti membenci sesamanya atau membunuh yang berarti melanggar perintah Musa ke 6. Selain ke 8, mencuri juga melanggar perintah ke 10, dosa memiliki dengan tamak milik orang lain. Jadi dari pencurian telah melanggar 3 hal hukum Musa! Itulah sebabnya Allah berkata jangan mencuri!

Dalam perenungan saat ini kita melihat dalam Ay. 1 mengatakan: Apabila seorang mencuri seekor lembu atau seekor domba dan membantainya atau menjualnya, maka ia harus membayar gantinya yakni lima ekor lembu ganti lembu itu dan empat ekor domba ganti domba itu. Hukuman ini lebih berat dibandingkan di ayat ke 4 yang mengatakan jika yang dicurinya masih terdapat padanya dan dalam keadaan hidup, baik lembu keledai atau domba, maka ia harus membayar ganti kerugian dua kali lipat. Pencuri tetap dihukum dengan cara mengembalikan  kerugian walaupun barang curian masih terdapat padanya, selain dikembalikan kembali kepada si pemilik jadi si pemilik tidak kehilangan apa-apa namun ia juga berhak mendapatkan “kompensasi” kerugian dua kali lipat. Namun jikalau barang curian telah dijual atau disembelih kasus penghukuman itu lebih berat. Maka Allah yang adil dan sempurna pun mengerti kesulitan manusia. Ia berikan ganjaran yang begitu berat kepada si pencuri untuk mengganti lima kali lipat lembu yang ia curi.  Ay.2, jikalau pencurian di malam hari dan ketahuan lalu dibunuh maka si pemilik bebas dari hukuman. Kenapa bebas dari hukuman padahal mencabut nyawa orang lain? Sesungguhnya tindakan ini dapat di katakan sebagai bela diri. Yang berarti melindungi diri, keluarga atau orang lain dari aksi kekerasan. Sedangkan jikalau pembunuhan terhadap pencuri terjadi setelah matahari terbit maka si pembunuh berhutang darah (3). Dengan kata lain nyawa ganti nyawa.

Kekasih Tuhan.. kita melihat ayat 5-6. Ayat 5 ada kasus jikalau hewan ternak secara sengaja dibiarkan lepas sehingga makan rumput, buah-buahan atau sayuran tetangga maka hukumnya adalah ganti rugi dengan memberikan hasil yang terbaik dari ladang atau kebun anggurnya sendiri. Ayat 6 dan tanpa sengaja api itu merambat dan menghanguskan tumpukan gandum yang belum dituai atau menghanguskan ladang atau harta benda. Yang menarik ialah sekalipun tidak bermaksud untuk melukai tetap Tuhan menuntut keadilan untuk mengganti kerugian sepenuhnya. Dari hukum Tuhan mengajarkan kepada bangsa Israel supaya berhati-hati terhadap tindakan yang salah, apalagi dengan kesengajaan yang jelas adalah dosa yang semakin membawa manusia kepada penghukuman. Allah begitu peduli terhadap harta benda seseorang yang juga mengajarkan mereka dalam menata kehidupan. 

Kekasih Tuhan.. yang berikut ayat 7-15, kita akan melihat bagaimana Allah memberikan hukum tentang pinjam meminjam. Pertama ayat 7-9. Apabila ada orang yang menitipkan kepada temannya uang atau barang dan itu dicuri dari rumah orang itu, maka jikalau pencuri itu kedapatan ia harus membayar ganti kerugian dua kali lipat. Pada waktu orang akan bepergian dalam waktu yang cukup lama sudah tentu ia akan menitipkan barangnya yang berharga kepada tetangga yang berdekatan. Dalam kasus ini sedikit berbeda, orang yang akan bepergian menitipkan uangnya atau barang kerumahnya. Dan pada waktu kecurian dan kalau kedapatan, lebih mudah karena proses hukum berlaku sesuai dengan ketentuan saat itu dengan cara membayar dua kali lipat. Tetapi jikalau pencuri itu tidak kedapatan maka tuan rumah yang dititipi barang harus pergi menghadap rumah Allah dan bersumpah bahwa ia tidak mengambil harta kepunyaan temannya (ay. 8). Dan yang lebih menakutkan lagi disumpah di hadapan Allah yang mengartikan hidup dan matinya diserahkan kepada Allah. Dan siapa yang dipersalahkan Allah orang itulah yang harus membayar ganti rugi dua kali lipat. Semuanya ini berlaku untuk barang apapun baik tentang hewan, barang, pakaian (ay. 9). Persoalan pinjam meminjam binatang (ay. 10- ay. 15). Sama halnya dengan yang pertama. Jaman itu adalah jaman pertanian dan ternak. Jadi kalau orang akan bepergian jauh tidak mungkin akan membawa semua ternaknya. Jikalau ada seseorang menitipkan binatangnya kepada temannya entah itu lembu, domba, keledai atau binatang apapun dan binatang itu mati atau patah kakinya atau di halau orang dengan kekerasan dengan tidak ada yang melihatnya (ay. 10). Maka caranya adalah sama, harus disumpah di hadapan Tuhan apakah orang ini mengambil ternak kepunyaan temannya atau tidak (ay. 11).  Dalam hal pinjam meminjam pun Tuhan memberikan peraturan. Dan jikalau binatang itu memang untuk sewa dengan pembayaran uang atau untuk bisnis maka kerugian itu sudah termasuk dalam sewa (15). Hal ini pun juga sangat masuk diakal. Pemilik Hewan sudah sepenuhnya mengerti, namanya hewan untuk sewa yang memiliki jam kerja begitu tinggi dan risiko sakit dll, maka si pemilik sudah seharusnya memperhitungkan semua.

Kekasih Tuhan… Kita perlu patut bersyukur kepada Allah dengan adanya tatanan hukum yang mengatur kehidupan orang percaya. Dengan adanya hukum Allah melakukan semua kebaikan umat manusia Agar dosa tidak membatasi kedekatan Allah dengan ciptaan-Nya. Dan juga kita mempelajari dan melihat Hukum Allah yang tidak membedakan antara kaya, miskin, raja atau imam. Hukum Israel begitu berbeda karena Israel menyembah Allah yang benar yang menawarkan perlindungan yang sama dibawah hukumnya. Tuhan tidak hanya berada disamping orang kaya melainkan juga pembela orang miskin. Semakin kita mempelajari hukum- hukum di kitab Keluaran, semakin jelas kita melihat hukum Allah ternyata benar dan begitu baik.

Amin

      BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 22:21-27

Selasa 09 Mei 2023

Mengenai tanggung jawab sosial terhadap anggota masyarakat lemah, Kitab Keluaran 22:21-27 berfokus pada  peraturan  pelaksanaan  terkait  dengan sikap bangsa  Israel kepada kaum asing, janda, anak yatim dan miskin, yakni dengan cara menyatakan belas-kasihan dan keadilan kepada mereka.  Hal ini berarti, bukan hanya kesewenang-wenangan yang  harus dihindari  oleh  bangsa  Israel,  melainkan juga keaktifan  untuk menyatakan  perbuatan baik. Hal   yang   patut mendapat   perhatian adalah   bahwa   segala   peraturan   pelaksanaan   ini mendahului  kehidupan  Israel  sebagai  suatu  bangsa. Sehingga dapat  disimpulkan  bahwa peraturan tersebut sudah dibuat jauh sebelum bangsa Israel menyelesaikan perjalanan mereka dan menetap di tanah Kanaan atau perjanjian. Dalam Keluaran 22:21 menyatakan bahwa: "Janganlah kau tindas atau kau tekan seorang orang  asing,  sebab  kamu  pun  dahulu  adalah  orang  asing  di  tanah  Mesir.” Dalam nats ini, Allah memberikan perintah sekaligus larangan  bagi bangsa  Israel untuk  jangan menindas atau jangan menekan. Kedua kata “menindas dan menekan” biasanya dilakukan oleh orang-orang yang  menganggap  diri  berkuasa  dan  menentukan  segala  sesuatu  bagi  orang  lain.  Biasanya kelemahan  orang  lain  menjadi  jalan  untuk  mengaktualisasikan  kekuatan  untuk  menindas. larangan keras ini ditujukan bagi semua orang dan khususnya bagi Israel, baik secara individu  maupun  kolektif  untuk  tidak  menekan,  menghancurkan  dan  menindas  orang asing. Kata “menindas” atau “menekan” disini dapat merujuk pada tindakan diskriminatif atau tindakan  yang  ditujukan untuk merugikan orang  lain.  Selain itu,  istilah  menekan  atau menindas  juga  dapat  berarti mengambil  keuntungan  dari kelemahan orang lain. Selanjutnya,  ungkapan  larangan jangan  kau  tindas dan jangan  kau  tekan ditujukan kepada setiap umat Israel yang berhubungan dengan orang asing. Istilah orang asing yaitu mereka sebagai orang yang singgah untuk beberapa waktu, orang yang tak dikenal/ orang baru. Bahkan orang asing tidak mendapat perlindungan dari kelompoknya,  maka  mereka rentan terhadap segala tindak kejahatan atau kekerasan. 

Pribadi berikutnya yang tidak boleh mengalami penindasan adalah  janda  dan  anak yatim. Janda dan anak yatim juga berada pada posisi yang sejajar dengan orang asing, dalam pengertian bahwa mereka adalah orang-orang yang kekurangan/ tanpa banyak penghasilan35dan hidup bergantung pada masyarakat dimana mereka tinggal. Menurut definisi, seorang janda akan berada di luar struktur sosial masyarakat yang normal dan karena itu mudah untuk   menjadikan   mereka   sebagai korban   dan mudah  untuk membuatnya melarat. Tanpa perlindungan laki-laki, sulit bagi seorang janda untuk bertahan hidup; posisinya  dalam masyarakat   dipandang   rendah. hal yang dapat dijadikan dorongan bagi bangsa Israel untuk menyatakan kasih dan kepedulian kepada mereka yang  terabaikan  secara  tepat  dan  aktif, yakni:  1)  Ingatlah, sebelumnya kamu di  tanah  Mesir adalah hidup  sebagai orangasing (ay. 21b). Ingatan ini mengungkapkan pengalaman bangsa Israel sebagai budak ditanah Mesir (Kel. 1). Pentingnya mengingat sejarah ini untuk menggugah ungkapan syukur umat Allah atas karya pembebasan yang diberikan-Nya kepada mereka, sehingga merekapun termotivasi untuk memperlakukan dengan baik semua orang yang tidak berdaya di sekitar mereka. Bangsa Israel harus mengingat bahwa di masa lalu mereka pernah mengalami kesengsaraan hidup dan bahwa mereka bukanlah apa-apa dan tidak bernilai. Oleh karena itu, mengingat siapa mereka di masa lalu membantu umat Israel untuk tidak bertindak gegabah. Bangsa ini telah mengalami kesulitan hidup di masa lalu, jadi mereka tidak boleh memperlakukan orang lain seperti pengalaman yang pernah mereka alami; 2) Mengingatkan bahwa Allah menghukum mereka yang menindas dan memperlakukan orang-orang tersebut dengan tidak semestinya. Dalam hal ini Allah mendengar teriakan mereka dan bangkit untuk menyatakan kasih-Nya (ay.23, 24, 27). Pada ayat 23 dikatakan: “Jika engkau memang menindas mereka ini, tentulah Aku  akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring.” Dalam hal ini, Tuhan dikenal sebagai pribadi yang menyatakan kasih serta senantiasa mendengar keluh kesah  umat yang  berseru  kepada-Nya.  Ayat  ini  merupakan pernyataan  dan  juga  perintah yang disampaikan Tuhan kepada seluruh umat-Nya bahwa jika terdapat seorang asing yang tertindas dan selanjutnya datang kepada Tuhan untuk memohon perlindungan dengan cara berseru-seru  atau  meminta pertolongan kepada-Nya,  maka Dia akan  mendengar  seruan mereka dan segera bertindak untuk menyatakan kasih-Nya. Selanjutnya, ayat 24 mengatakan: “Maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh kamu  dengan  pedang,  sehingga  isteri-isterimu  menjadi  janda  dan  anak-anakmu  menjadi  yatim.” Ayat ini mengungkapkan murka Allah kepada barangsiapa yang menindas orang asing yang berseru  kepada  Allah. Murka Allah  ini menyatakan kasih  dan  keadilan  Allah  terhadap ciptaan-Nya. Murka Allah disini ditunjukkan melalui membinasakan semua penindas yang pada akhirnya, keluarga penindas tersebut mengalami situasi dan kondisi yang sama dengan kaum tertindas, yakni menjadi janda dan anak yatim.Pada ayat 25 menekankan aturan tentang perlakuan terhadap orang Israel yang miskin yang oleh karena keterpaksaan harus meminjam uang dan keberadaannya dalam posisi yang lebih lemah baik secara ekonomi maupun status sosial. Dalam hal ini, ada dua larangan yang harus mendapat  perhatian,  yakni:  1)  Jangan  bertindak  selaku  penagih  hutang 2)  Jangan  membebankan  bunga atas utang. Kedua   larangan ini dapat digabungkan  menjadi  satu  larangan,  yaitu untuk  tidak berlaku sebagai penagih  hutang kepada orang miskin yang telah meminjam uang dengan membebankan bunga hutang.  ayat  26-27a. Pada ayat ini menjelaskan bahwa jaminan (jubah) itu harus dibebaskan. Orang Israel mengenakan dua pakaian, yakni bagian dalam dan bagian luar. Hal  ini bertujuan agar pada  saat  tidur  dalam  cuaca dingin, orang miskin  tidak dalam  kedinginan,  karena mereka  tidak memiliki cara  untuk menghangatkan  tubuh mereka.  Selanjutnya, apabila  si  miskin  kedinginan  dan  berseru-seru kepada  Allah maka peminjam  akan  menerima hukuman dari  Allah. Sekali  lagi,  hal  ini menunjukkan bahwa jeritan dari orang miskin yang tertindas diperhatikan oleh Allah


  BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 23:14-19

Selasa 14 Mei 2023


Kekasih Tuhan… Perayaan roti tak beragi dirayakan satu hari setelah perayaan paskah. Tujuh harilamanya mereka akan makan roti tak beragi tanpa henti. Mula-mula perayaan paskah sebagai perayaan tersendiri, tetapi pada masa selanjutnya perayaan itu dihubungkan dengan pesta roti tak beragi, kedua perayaan ini dirayakan pada hari yang sama yaitu pada musim semi, pada bulan Abib (Bulan Abib: Bulan pertama pada penanggalan Ibrani. Mulai dari sekitar pertengahan Maret sampai sekitar pertengahan April). Ragi melambangkan kekuatan jahat yang merusak dan TUHAN yang kudus tidak mau berdamai dengan yang jahat. Ia menuntut umat-Nya menjadi kudus juga. Roti tak beragi itu adalah roti yang baru secara khusus dibuat atau di olah dan dipersiapkan untuk perayaan itu. Yang baru tidak boleh bercampur dengan yang lama. Peristiwa roti tak beragi tak bisa dilepas dan dipisahkan dari peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir, negeri yang menindas mereka. kalimat pada bulan itu engkau keluar dari Mesir (ay. 15). Paskah ada darah domba yang melindungi dari murka Allah, roti tidak beragi mengingat penderitaan masa lalu, mengingat dosa kita dan sekarang telah dibebaskan, dilepaskan dari kegelapan, dari neraka untuk sebebas-bebasnya beribadah kepada Allah dan budak. Israel telah bebas. Hal berikut yang dilakukan oleh mereka ialah berkaitan dengan buah bungaran dari hasil tanaman yang ditanam. Yang dimaksudkan dengan buah bungaran ini yaitu hasil pertama dari tanaman atau hewan yang dipelihara. Maksudnya ialah mendahulukan Allah untuk menerima persembahan tersebut lalu hasil yang lain itu dapat dipergunakan.

Kekasi Tuhan.. yang kita pelajari dari teks ini

Pertama, Tuhan memerintahkan kepada mereka tidak boleh menghadap hadirat Tuhan dengan tangan hampa, apa maksudnya?  Sebagai orang yang telah ditebus mungkinkah memiliki hati yang begitu pelit? Kita harus mengucap syukur karena kebaikannya Tuhan, kita seharusnya berada ditempat penghukuman namun Ia membawa kita menuju pada Kerajaan Sorga kekal. Sudah seharusnya berikan yang terbaik kepada Allah selain persembahan dan yang lebih penting lagi adalah hidupmu sendiri berikan kepada Allah untuk mau dipakai menjadi alatnya demi memperluas Kerajaan Sorga.

Kedua, bersyukur kepada Allah atas segala kebaikannya. Hanya karena segala berkat dan kebaikannya maka tanah bisa memberikan banyak kebaikan buat manusia. Setelah manusia bekerja keras pagi siang dan petang untuk mengusahakan tanah lalu tanah menghasilkan. Dan bekerja keras lagi untuk mengumpulkan buah-buahan, sayuran, gandum, anggur, zaitun dan sekarang Allah memerintahkan untuk manusia beristirahat, mengadakan perayaan yang penuh dengan ucapan syukur dan sukacita. 

Amin


  BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 23:20-33

Selasa 15 Mei 2023

Kekasih Tuhan.. kita mengetahui Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki kekuatan begitu luar biasa yang diberikan Allah. Selain Melayani dan memuji Allah siang dan malam sampai selama-lamanya, Malaikat juga diperintahkan untuk melayani, membantu dan melindungi orang-orang percaya. Beberapa kisah nyata peran malaikat dalam kehidupan Bangsa Israel terjadi atas kehidupan Bangsa Israel yang mengalami pertolongan. Untuk itu dalam penugasan malaikat Allah yang dinyatakan dalam kehidupan mereka, yaitu: Menjaga diri dan mendengarkan perkataannya, jangan mendurhaka kepadanya, melakukan perintahnya karena perintah yang disampaikannya ialah perintah yang telah difirmankan Allah kepadanya. Tugas malaikat dalam menjalankan perintah Allah ialah berperang bersama-sama mereka, menyatakan firman Allah kepada mereka. Sehingga di dalam ketaatan mereka, Bangsa Israel dapat menikmati akan janji Allah bagi mereka untuk mendapatkan tanah perjanjian tersebut. Ketika mendengarkan dan mengikuti akan perintah Allah maka pelanggaran-pelanggaran diampuni, musuh-musuh di kalahkan, melenyapkan semua rintangan dan halangan. Tuhan mengajar bangsa Israel agar percaya pada setiap janji-Nya. Janji itu nyata lewat penyertaan-Nya sepanjang perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir. Allah mengirimkan malaikat-Nya guna melindungi mereka dari bahaya, sekalipun mereka melewati wilayah musuh. Bangsa Israel dapat berjalan tanpa kekhawatiran. Keselamatan mereka terjamin sampai nantinya tiba di tempat yang telah Tuhan sediakan. Ia akan memelihara mereka dengan mengirimkan malaikat-Nya berjalan terlebih dahulu. Namun, Tuhan mengingatkan kalau janji-Nya bukanlah sembarang janji. Israel harus melakukan sesuatu untuk menerima janji itu. Ia menegur bangsa Israel supaya mendengarkan dan mematuhi setiap perintah-Nya. Salah satunya adalah agar tidak menyembah allah lain.

Pertama, janji penyertaan Allah dinyatakan melalui utusan (bhs. Ibr. mala\'k berarti utusan atau malaikat) Allah yang akan menghantar mereka masuk ke Tanah Perjanjian (ayat 20). Mereka harus taat penuh kepada utusan Allah ini sama seperti kepada Allah sendiri (ayat 21). Buah ketaatan itu adalah Allah sendiri yang akan melawan para musuh mereka (ayat 22-23). Kedua, mereka hanya boleh menyembah Dia (ayat 25a) dan tidak boleh berpaling kepada berhala-berhala yang disembah oleh bangsa-bangsa kafir (ayat 24). Kesetiaan kepada Allah membuahkan kesejahteraan dan kelimpahan dalam hidup mereka (ayat 25-25b). Ketiga, Tuhan menjanjikan Tanah Perjanjian bagi mereka karena Tuhan sendiri akan melawan dan menimbulkan ketakutan di antara bangsa-bangsa “kafir” yang menghuni tanah tersebut (ayat 27-31). Mereka harus taat kepada-Nya, tidak berkompromi sedikit pun dengan penduduk “kafir” tersebut (ayat 32). Hal ini penting karena kehidupan agama dan sehari-hari bangsa kafir ini dapat menjadi godaan besar bagi umat Israel untuk jatuh dalam dosa penyembahan berhala (ayat 33). Ketidaktaatan kepada Allah berakibat fatal, yaitu janji-janji penyertaan, kemenangan, dan kepemilikan Tanah Perjanjian tidak akan tergenapi. Seperti yang dialami kelak, umat Israel harus meninggalkan Tanah Perjanjian itu masuk ke dalam pembuangan karena dosa-dosa mereka. Bagaimana dengan ketaatan kita sebagai orang percaya saat ini? Bagaimana cara memposisikan diri kita sebagai orang percaya di dalam kehidupan kita dalam menghadapi persoalan dan pergumulan kita di dalam dunia ini?\

AMIN



 BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 24:1-11

Rabu 16 Mei 2023

Kekasih Tuhan… Dalam pembacaan malam hari ini berkaitan dengan Perintah Allah (ayat 1-2). Musa diperintahkan untuk memimpin Harun, dua putra Harun, Nadab dan Abihu, dan tujuh puluh tua-tua Israel untuk mendaki gunung dan menyembah dari kejauhan. Hanya dia yang boleh naik ke puncak gunung, dan orang-orang berada di kaki gunung. Pembagian menjadi tiga tingkat ini menunjuk kelak ke tabernakel (kemah pertemuan) yang juga akan dibagi menjadi tiga tingkat, umat memasuki halaman untuk melakukan pengorbanan, dan para imam memasuki tempat kudus untuk menyalakan dan membakar dupa, hanya imam besar yang memasuki Ruang Mahakudus satu kali satu tahun. Gunung Sinai adalah tempat kudus sementara, dan tabernakel adalah tempat kudus yang bergerak. 

Tata upacara dalam membuat perjanjian (ayat 3-8). Musa turun gunung, menulis perintah Allah, dan memimpin umat untuk membangun mezbah dan korban. Mezbah mewakili kehadiran penyertaan TUHAN, dan dua belas tugu mewakili dua belas suku Israel. Mezbah dan tugu masing-masing mewakili pihak-pihak dalam perjanjian. Darah yang dipercikkan di atas mezbah dan pada orang-orang adalah darah perjanjian. Korban bakaran dan korban keselamatan dipersembahkan pada saat perjanjian, sama seperti pengadaan perjanjian lainnya dalam Perjanjian Lama. Persembahan korban bakaran mewakili persembahan secara total kepada Allah, tanpa menyisakan atau menyimpan sedikit pun juga. Persembahan keselamatan mewakili persekutuan antara TUHAN dan manusia, dinikmati bersama oleh para peserta. Umat itu menanggapi tantangan Musa dua kali, dengan mengatakan bahwa mereka bersedia mematuhi perintah Allah (termasuk Sepuluh Perintah dan Perjanjian), dan TUHAN menyatakan diri di antara persekutuan dengan para tua-tua Israel dan yang lainnya, mempersiapkan untuk tujuan membuat perjanjian, melalui Kemah Pertemuan, Allah menyertai bersama-sama dengan umat-Nya. Kehormatan pemimpin (ayat 9-11). Musa membawa Harun, Nadab, Abihu, dan tujuh puluh tua-tua ke atas gunung, mereka mewakili umat, menyembah Allah dari kejauhan, dan menikmati persembahan keselamatan. Ini adalah klimaks dari upacara perjanjian dan kehormatan terbesar yang Allah berikan kepada mereka.

Kekasih Tuhan…. Sebuah campur tangan Allah yang menunjukkan bahwa Tuhan berdaulat dan mengontrol sejarah dunia serta sejarah keselamatan umat-Nya, Ini merupakan bentuk inisiatif kasih sayang Allah kepada umat-Nya. Dalam hikmat-Nya, Ia memperdaya Firaun yang melihat pasukan Israel berbalik arah seakan Allah Israel tidak sanggup menuntun umat-Nya ke tanah perjanjian. Memberikan contoh dan pembelajaran bagi anak-anak Tuhan, bahwa walaupun seribu tangan manusia tidak dapat menolong kehidupan ini, tapi hanya dibutuhkan satu tangan Tuhan yang kuat yang dapat memelihara, menyelamatkan dan menaungi kehidupan manusia, ketika manusia telah melakukan bagiannya, maka Allah akan melakukan bagian-Nya dan saat itu manusia hanya dapat terdiam dan terkagum melihat kemahakuasaan Allah dalam karya-Nya. Pada hakekatnya ialah mengenai kedaulatan Allah akan segala yang akan terjadi kepada bangsa Israel, ketika bangsa Israel ketakutan karena dikejar oleh Firaun dan pasukannya, sedangkan di depan mereka terhadang oleh laut Teberau, Tuhan menyatakan lagi kuat kuasa-Nya dengan tindakan yang membuat mata semua orang Israel tercengang-cengang karena kehebatan-Nya, suatu peperangan yang dilakukan Allah untuk melindungi dan menaungi umat-Nya dari musuh. Ada kalanya masalah dan situasi yang sulit terjadi dalam hidup ini, yang mungkin membuat hati dan pikiran ini menjadi kacau balu, panik, takut dan sebagainya, namun ingatlah bahwa kepanikan dan ketakutan dapat melemahkan harapan dan iman sehingga dengan mudahnya putus asa, marilah belajar dari kisah Musa, walaupun di tengah situasi yang sulit ia tetap menaruh iman dan pengharapannya hanya kepada Allah, karena ia percaya bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkannya. Milikilah iman yang teguh, tetaplah berharap kepada Allah, rencana Tuhan selalu menjadi rencana yang terbaik, waktu Tuhan bukan waktu kita. Yang dibutuhkan ialah ketaatan kita pada perintah Allah dan melakukan semua perintah Allah.

AMIN


 BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 24:12-18

Kamis 17 Mei 2023

Kekasih Tuhan.. Dalam nats kita ada dua bagian, pertama: Musa diperintahkan naik ke gunung untuk menerima pewahyuan ilahi yaitu loh batu yang ditulis Allah (ayat 12- 15a), kedua : Musa mengalami kemuliaan Allah (ayat 15b-18). Jelas sekali perintah Allah untuk naik ke gunung Sinai bukti ketaatannya sebagai anak-anak perjanjian yang telah dilakukan dengan Yahweh menggambarkan kesediaan Musa . Gambaran ini sikap dari kenyakinan bukan sekedar bersedia saja mendengar tetapi masuk dalam persekutuan dengan-Nya untuk menerima hukum dan perintahnya. Kesadaran untuk menyerahkan diri dilakukan Musa kepada Allah Israel dengan naik ke atas lebih tinggi dengan meninggalkan Yosua memberi makna dia masuk dalam hubungan baru dengan-Nya. Allah Israel yang digambarkan sangat berkuasa atas Israel yaitu Tuhan Mahamulia dan ditakuti dan di lain pihak hubunganNya dengan Israel sangat akrab. Dari ketaatan Musa atas perintah Allah, Israel menjadi Umat Baru dan mereka dipanggil menyerahkan diri sendiri dalam ketaatan kepada Dia. Atas dasar ketaatan ini, Musa mengalami kemuliaan dan maknanya beroleh petunjuk walaupun harus masuk ke tempat berbahaya (ay. 17 awan berapi) sebagai gambaran masuk ke dalam hadirat Tuhan. Dia beroleh petunjuk menjadi dasar dari peribadahan Israel sesuai maksud Tuhan. Maksudnya Tuhan supaya kemuliaan-Nya diam diantara manusia dan manusia menang dalam kehidupannya (dari segala godaan-kesulitan hidup). 

Supaya Allah datang kepada manusia, Musa harus masuk kehadirat-Nya. Dalam ketaatan inilah Musa dipanggil melayani Tuhan. Segala peristiwa yang berarti dalam kehidupan orang Kristen selalu dimaknai dengan “tahap baru” bukti hubungannya dengan Tuhan (yang bersedia diikat dengan perjanjian) akan dilaksanakan dalam ketaatan pada hukum perintahNya demi melayani Dia melalui penyerahan diri dan menunjukkan dedikasi yang taat padaNya. Kita diajak yakin melalui panggilanNya untuk menjalani hidup ini dalam persekutuan baru bersama Dia, maka kehadiran Allah memberi kekuatan-penolong untuk memuliakanNya. Kemuliaan Allah Tritunggal akan menudungi, menyertai, maka dalam persekutuan-pelayanan kesaksian menjadi tanda yang mengherankan lingkungan yaitu Kemuliaan Allah dirasakan-dilihat orang lain yang dimulai dari dalam keluarga masing-masing. 

Amin



 BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN  25:1-9

Senin 22 Mei 2023

Setelah Allah menampakkan diri di gunung Sinai, lalu dilanjutkan dengan pemberian hukum yang dimulai dari pasal 20 sampai pasal 23. Baik 10 hukum, tentang perbudakan, jaminan nyawa sesama manusia, juga harta, orang yang tidak mampu dan perarturan tentang hak-hak manusia. Maka setelah itu diteguhkan melalui covenant atau perjanjian antara Allah dan bnagsa Israel. Dan mulai memasuki pasal 25 kita akan belajar mengenai tempat ibadah yang untuk pertama kalinya didalam sejarah Israel. Mulai dari pasal 25 sampai pasal yang terakhir, membicarakan tentang perintah untuk mendirikan tempat ibadah dan juga peraturan peribadahan. 

Kekasih Tuhan …Nats ini adalah petunjuk Tuhan kepada umat-Nya melalui Musa mengenai mendirikan Kemah Suci dan juga persembahan khusus. Ketika saat itu bangsa Israel masih di padang gurun dalam perjalanan menuju tanah perjanjian, tanah Kanaan. Dalam bahasan ini secara khusus akan dibicarakan mengenai persembahan. Mengapa kita harus memberikan persembahan? Teks sebelumnya dalam Keluaran 23:15 dikatakan “…janganlah orang menghadap hadirat-Ku dengan tangan hampa”. Artinya ketika kita menghadap Tuhan harus dengan membawa ucapan syukur sebab Tuhan telah berkarya dalam kehidupan kita. Tetapi dalam membawa ucapan syukut atau persembahan kepada Tuhan harus dilakukan dengan benar, sehingga persembahan kita menjadi dupa yang harum di hadapan Tuhan. Jika kita membaca nats Keluaran 25: 1 – 9 ini, ada tiga hal yang sangat penting kita perhatikan dan renungkan mengenai memberikan persembahan dengan benar; Pertama, Berikan Persembahanmu Karena Pengenalan Akan Tuhan; Umat Israel diperintahkan Tuhan untuk memungut bagi-Nya persembahan khusus dari setiap orang yang terdorong hatinya. Orang yang tergerak hatinya karena pengenalan akan karya Tuhan di dalam hidupnya. Karya Tuhanlah yang menggerakkan hati kita memberikan persembahan bukan karena terpaksa atau dipaksa, bukan pula memberikan dengan bersungut-sungut tetapi memberikan persembahan dengan sukacita. 

Kedua, memberikan Persembahan Yang Terbaik Untuk Tuhan; Dalam nas ini dari ayat 3 – 7, Tuhan memberkan daftar yang harus dipersembahkan umat Israel kepada-Nya. Semua yang didaftar tersebut adalah perbendaharaan yang terbaik dan berharga  yang dimiliki umat Israel. Demikianlah kita saat ini, dituntut untuk memberikan persembahan yang terbaik kepada Tuhan sebab kita pun sudah menerima yang terbaik dari Tuhan. Apa yang terbaik dari perbendaharaan yang kita miliki itulah yang harus kita persembahkan. Berbicara persembahan yang terbaik bukanlah melulu berbicara mengenai berapa banyak yang harus kita berikan, tetapi yang paling penting adalah apakah kita memberikan persembahan tersebut karena dorongan pengenalan akan karya Tuhan di dalam hidup kita atau tidak. Sebab dengan mengenal akan karya Tuhan dan berkat-Nya dalam kehidupan kita pastilah hati kita tergerak untuk mempersembahkan yang terbaik.

Kekasih Tuhan..Dalam setiap ibadah yang kita ikuti terdapat seruan untuk memberikan persembahan. Kita sangat penting untuk tetap merenungkan makna dari memberikan persembahan sehingga hal tersebut tidak menjadi sesuatu yang rutinitas kita lakukan tanpa makna. Oleh sebab itu, dalam setiap memberikan persembahanmu ingat dan renungkanlah bahwa: persembahan itu didasari dorongan hati akan pengenalah karya Tuhan di dalam hidup kita sehingga kita mempersembahkan yang terbaik dan mempersembahkan hidup kita menjadi tempat kudus bagi Tuhan. 

Amin.


BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN  25:10-22 

Selasa 23 Mei 2023

kekasih Tuhan…kehadiran Tuhan di takhta-Nya dengan hukum-Nya untuk menyatakan penghakiman atas pelanggaran umat-Nya. Namun ketika upacara penebusan dilakukan dan darah dipercikkan di tutup pendamaian, maka Tuhan menyatakan pengampunan-Nya. Perintah Tuhan kepada Israel ini bukan bertujuan membebani mereka, melainkan sebuah kesempatan untuk mengalami kehadiran Tuhan yang berdaulat atas hidup mereka, yaitu untuk menghakimi dosa lalu mengampuninya. Takhta dan tumpuan kaki: kemuliaan Allah dinyatakan pada tutup pendamaian, setara dengan takhta-Nya, dan tabut perjanjian adalah tumpuan kaki-Nya. TUHAN adalah Raja Agung, dari sini Ia memberi perintah dan memerintah Kerajaan. 

Pertama, Kemuliaan dan kesederhanaan: tabut perjanjian dari kayu akasia disalut emas, emas murni adalah simbol kemuliaan Allah, tetapi bentuk yang sederhana, menjelaskan bahwa tidak ada apa pun yang dapat menambah kemuliaan Allah. Ketiga Ibadah penyembahan dan wahyu penyataan: tabut perjanjian dan takhta pendamaian adalah tempat di mana Allah dan manusia bertemu. Takhta pendamaian juga merupakan tempat Allah mengungkapkan dan menyatakan wahyu kebenaran, Musa sering masuk datang ke hadapan takhta pendamaian tabut perjanjian untuk mendapatkan makanan rohani dan membagikannya kepada umat-Nya.

Kekasih Tuhan.. Allah memerintahkan umat-Nya di gunung Sinai, melalui Musa, untuk membuat Tabut Perjanjian. Bagaimana bentuk tabut itu? Apa saja yang harus ada di sana? Semua itu ditentukan oleh Allah (10-21). Fungsi tabut adalah sebagai tempat loh batu pemberian Tuhan (16). Tabut ini juga menjadi tempat di mana Allah berkenan menemui umat-Nya. Pada saat pertemuan itu, Allah akan memberikan perintah kepada umat-Nya (22). Tabut Perjanjian bisa juga merupakan simbol perkenanan Allah untuk bertemu dan berbicara kepada umat-Nya. Jadi, kekuatannya bukan pada tabutnya, namun pada otoritas yang tidak terlihat di belakangnya, yaitu Allah. Perintah sekaligus ketetapan-Nya akan diwahyukan dalam persekutuan itu. Lewat semua sarana ini, Allah ingin menyapa umat-Nya. Ia rindu bergaul karib bersama bangsa pilihan-Nya itu.

Kekasih Tuhan.. Tuhan hendak bertemu umat-Nya, Ia hadir di tengah-tengah umat-Nya. Tabut perjanjian itu adalah lambing kehadiran Tuhan di tengah-tengah umat-Nya. Tutup pendamaian berada di atas loh.  Pada tutup pendamaian ( Ay. 22) imam besar akan memercikkan darah anak domba sebagai pengampunan dosa, agar murka Allah tidak ditimpakan. Ketika umat Tuhan melanggar hukum-hukum Allah, maka umat Tuhan berada di bawah murka Allah. Namun tutup pendamaian itu menutupi dosa, sehingga Allah mengampuni dosa umatNya.

AMIN




BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 25:23-30

Rabu 24 Mei 2023

Kekasih Tuhan… Sekarang kita sama-sama belajar alat yang kedua yang diperintahkan TUHAN kepada Musa untuk dibuat, jadi alat yang pertama adalah Tabut Perjanjian, dan selanjutnya adalah Meja Roti Sajian. Meja Roti sajian salah satu alat yang ada di ruangan suci,alat yang sudah ditentukan baik panjang,lebar dan tingginya, dinamakan Meja Roti sajian,karena memang meja ini hanya dikhususkan untuk meletakan roti sajian,yang terdiri 2 susun dan masing-masing susun terdiri 6 roti.

Kekasih Tuhan.. Keluaran 25:23-30 menceritakan tentang instruksi yang diberikan oleh Allah kepada Musa mengenai pembuatan meja emas untuk tabut perjanjian di Kemah Pertemuan. Instruksi ini mencakup bahan, ukuran, dan perhiasan yang harus digunakan dalam pembuatan meja tersebut. Melalui bacaan ini, beberapa hal yang dapat menjadi refleksi iman kita, yaitu:

1. Simbolisme tabut perjanjian: Meja emas ini ditempatkan di dekat tabut perjanjian yang berisi loh batu dengan Sepuluh Perintah Allah. Tabut perjanjian merupakan simbol hadirat Allah di antara umat-Nya dan janji-Nya untuk memimpin dan melindungi mereka. Meja emas yang terletak di sebelahnya melambangkan hubungan yang diinginkan Allah dengan umat-Nya. Ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya bersekutu dengan Allah dan hidup berdasarkan perintah-Nya.

2. Keberlimpahan dan berkat: Meja ini diperintahkan untuk dibuat dari emas murni, dikelilingi oleh mahkota emas, dan diberi cincin emas sebagai tempat untuk memasang kayu penyangga. Semua ini melambangkan keberlimpahan dan berkat Allah dalam hidup kita. Allah memberikan kepada kita dengan melimpahkan dan kemurahan-Nya, dan sebagai tanggapan, kita harus hidup dalam penghormatan dan terima kasih kepada-Nya. Meja emas ini mengingatkan kita untuk hidup dalam kesadaran akan berkat-Nya dan berbagi dengan mereka yang membutuhkan.

3. Pemberian yang teratur: Allah memberikan instruksi tentang makanan yang harus diletakkan di atas meja ini, yaitu roti sajian yang harus ditempatkan di hadapan-Nya secara teratur. Ini menunjukkan pentingnya memberikan kepada Allah yang terbaik dari hasil kerja kita dan mengutamakan hubungan kita dengan-Nya. Ketika kita memberikan dengan kerendahan hati dan konsisten, kita menunjukkan penghormatan kita kepada Allah dan menunjukkan bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah anugerah dari-Nya.

4. Pengutamaan kehadiran Allah: Meja emas ini merupakan tempat bagi kehadiran Allah. Ketika roti sajian ditempatkan di atas meja itu, Allah berjanji untuk hadir di tempat pertemuan dengan umat-Nya. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya mencari hadirat Allah dalam kehidupan kita sehari-hari. Kehadiran-Nya memberi kita kekuatan, penghiburan, dan bimbingan. Kita harus menyediakan ruang dalam hidup kita untuk bersekutu dengan-Nya dan merenungkan Firman-Nya agar kita dapat hidup dalam kehadiran-Nya yang memberkati.

5. Kebutuhan akan iman dan ketaatan: Meja emas ini merupakan bagian dari rencana Allah untuk memberdayakan umat-Nya dan membangun persekutuan dengan mereka. Pembuatan meja yang sesuai dengan petunjuk-Nya memerlukan iman dan ketaatan dalam kehidupan sehari-hari.

Amin




BAHAN PART GKS JEMAAT WAIMANGURA

KELUARAN 25:31-40

Kamis 25 Mei 2023

Kekasih Tuhan…Teks Keluaran 25:31-40 berbicara tentang instruksi atau arahan yang diberikan oleh Allah kepada Musa mengenai pembuatan kandil (lampu pelita yang hampir sama dengan lampu gas) emas untuk tempat kudus di Kemah Pertemuan. Instruksi ini memberikan panduan yang sangat terperinci tentang bagaimana kandil harus dibuat, termasuk jumlah cabang, mangkuk, dan bunga yang harus ada. Perlu untuk kita ketahui bersama bahwa kandil atau kaki dian merupakan satu- satunya sumber cahaya didalam kemah suci (seperti di dalam Gereja, ada kandil atau kaki dian yang ditaruh berdiri di depan mimbar, untuk kemudian diberikan nyala lilin diatasnya). Dari Keluaran 25:31-40 mengajarkan kepada kita tentang pentingnya memberikan yang terbaik kepada Allah, menjadi terang di tengah dunia yang gelap.

Dalam perenungan kita melalui bacaan ini, ada beberapa hal yang menjadi refleksi iman yang dapat kita ambil:

1. Keindahan dalam persembahan: Kandil emas ini merupakan bagian dari persembahan orang Israel kepada Allah. Allah tidak hanya memerintahkan pembuatan kandil berdasarkan kegunaannya saja, tetapi juga menuntut keindahan dan kecemerlangan dalam persembahan mereka. Ini mengajarkan kepada kita bahwa ketika kita memberikan sesuatu kepada Allah, baik berupa waktu, bakat, atau harta, kita harus melakukannya dengan penuh kerendahan hati dan kualitas terbaik yang kita miliki.

2. Cahaya di tengah kegelapan: Kandil tersebut menjadi sumber cahaya di tempat kudus. Ini mencerminkan Allah sebagai sumber cahaya spiritual yang menerangi hidup kita. Di dunia yang penuh dengan kegelapan moral dan rohani, kita sebagai pengikut Allah dipanggil untuk menjadi terang dan memancarkan cahaya-Nya kepada orang lain. Kita harus menjadi saksi-Nya dan menunjukkan jalan yang benar dalam kehidupan kita sehari-hari.

3. Kecermatan dalam rincian: Instruksi yang diberikan untuk membuat kandil ini sangat terperinci. Hal ini menunjukkan bahwa Allah peduli dengan setiap rincian dalam pelayanan-Nya. Allah ingin kita melibatkan diri dengan penuh perhatian dan ketelitian dalam pekerjaan kita untuk-Nya. Ketelitian dan kecermatan dalam pelayanan kita menunjukkan penghormatan kita kepada Allah dan memperlihatkan integritas kita sebagai hamba-Nya.

4. Penggunaan bakat dan keterampilan: Pada saat itu, ada para tukang yang ahli dalam pekerjaan logam seperti emas. Allah memanggil orang-orang yang berbakat dan berpengetahuan untuk membuat kandil ini sesuai dengan petunjuk-Nya. Ini mengingatkan kita bahwa Allah memberikan kepada setiap orang bakat dan keterampilan yang unik. Kita diundang untuk menggunakan bakat dan keterampilan kita dalam pelayanan-Nya dan untuk kemuliaan-Nya.

5. Kekudusan dan kehadiran Allah: Kandil ini ditempatkan di tempat kudus, di mana Allah berjanji untuk hadir di antara umat-Nya. Melalui kandil ini, Allah memberikan jaminan bahwa Dia akan selalu hadir dan membimbing umat-Nya. Ini mengajarkan kepada kita bahwa dalam hidup kita, kita harus mencari kekudusan dan hadirat Allah. Kita perlu menciptakan ruang dalam hidup kita untuk bersekutu dengan-Nya dan mengalami kehadiran-Nya yang memberkati.

AMIN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Renungan Pemuda 1 Korintus 13:1-7 Tema: Kasih yang Sejati

  Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Paulus menulis tentang kasih yang sejati, kasih yang melampaui kata-kata dan sekadar perasaan. Ketika kita mendalami pasal ini, mungkin kita merasa terinspirasi dan berefleksi oleh makna kasih yang begitu dalam, tetapi di sisi lain kita juga dinasehati. Betapa sering kita mengaku mengasihi, tetapi sikap dan tindakan kita belum mencerminkan kasih yang diajarkan Paulus. Teman teman muda, dalam 1 Korintus 13 dikenal sebagai "Pasal Kasih" karena di sinilah Paulus menguraikan apa itu kasih yang sejati dan bagaimana kasih itu seharusnya diwujudkan. Kasih yang sejati bukanlah sekadar rasa senang atau sayang di dalam hati. Kasih, menurut Paulus, adalah sesuatu yang hidup dan aktif, sesuatu yang nyata dalam tindakan manusia. Jika kita hanya merasa sayang tetapi tidak menunjukkan tindakan yang penuh kasih, apakah itu benar-benar kasih? Tentu tidak. Paulus mengatakan, “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan malaikat, ...

BAHAN IBADAH RUMAH TANGGA

 BAHAN PART GKS JEMAAT GAURA KELUARAN 1:1-22 MEMAHAMI RENCANA ALLAH DALAM KETERPURUKAN Kekasih Tuhan.. Ada banyak cara Tuhan dalam membentuk spiritualitas manusia, kita dibentuk oleh Allah dengan pergumulan, pengujian, pencobaan bahkan juga penindasan. Namun di dalam semuanya itu, ketika diperhadapkan dengan situasi tersebut, kita di tuntut untuk melihat dan menemukan maksud Allah dalam mengijinkan semua hal itu terjadi. Dalam teks pembacaan hari ini, kita dapat melihat pertanggungjawaban Allah dalam mempersiapkan  dan memenuhi akan panggilan-Nya terhadap Bangsa Israel menjadi umat pilihan Allah (Kejadian 46:3-4). Mereka yang hidup sebagai orang-orang yang ada dalam tanah perbudakan merasakan banyaknya penderitaan dan juga penindasan. Hal ini tidak mudah bagi mereka untuk melewati proses tersebut. Setelah Yusuf mati (ay. 7) kekuatan Bangsa Israel yang ada di tanah Mesir menjadi melemah dan merekapun dijadikan sebagai hamba yang akan diperbudak untuk kepentingan bangsa Mesir. B...

Filipi 4:6-7 "Jangan Khawatir, Berdoa.

Jangan Khawatir, Berdoa. Pemuda dan pemudi Pernah tidak kalian merasa khawatir? Mungkin tentang ujian, teman, atau masa depan atau cita dan cinta?  Hari ini, kita belajar dari Firman Tuhan di Filipi 4:6-7  Artinya ini buat kita: 1. Jangan Khawatir:    - Tuhan tidak mau kita terus-menerus cemas. Khawatir cuma bikin hati dan pikiran kita tidak tenang. Khawatir tidak menyelesaikan masalah, malah bikin kita stres. 2.Berdoalah:    - Saat kita khawatir, Tuhan mau kita bicara sama Dia. Ceritakan semua keinginan dan masalah kita dalam doa. Tidak perlu formal, cukup kita menyampaikan apa yang ada di hati kita. Tuhan selalu mendengar dan memahami setiap kata yang kita ucapkan. 3. Bersyukur    - Dalam doa, jangan lupa bersyukur. Ingat semua berkat dan kebaikan yang Tuhan sudah kasih. Bersyukur karena Ia membuat kita sadar betapa besar kasih Tuhan dalam hidup kita. 4 Damai Sejahtera Allah    - Tuhan janji akan memberi kita damai ...