1 Samuel 2:1-10
Sebagai keluarga Kristen, kita memasuki kisah yang penuh makna di dalam 1 Samuel 2:1-10. Saat itu, Israel tengah dipimpin oleh imam Eli di Bait Allah di Silo. Hana, seorang istri yang penuh doa, pernah mengalami kesusahan karena tidak memiliki anak. Namun, dalam ketaatan dan kepasrahan, Hana berdoa di hadapan Tuhan dan diberikan anugerah anak, Samuel. Pasal ini mencerminkan momen bersejarah di kehidupan keluarga Hana dan Elkana, di tengah latar belakang kehidupan Israel kuno. Hana menyampaikan doa syukur yang dalam, mengakui kebesaran dan keadilan Allah. Dia merasakan kegembiraan setelah Tuhan mengubah keadaannya yang dahulu sulit. Pujian Hana bukan hanya ungkapan rasa syukur pribadi, tetapi juga pengakuan atas kedaulatan dan kuasa Allah dalam sejarah keluarganya.
1. Doa dan Ketaatan: Hana mengajarkan kepada keluarga Kristen saat ini tentang pentingnya doa dan ketaatan. Meskipun mengalami cobaan, Hana tidak berputus asa. Sebaliknya, ia memilih untuk tulus dalam doa dan setia kepada kehendak Tuhan. Keluarga Kristen dapat belajar untuk membangun fondasi kehidupan rohani mereka pada doa dan ketaatan kepada Allah, meskipun di tengah tantangan.
2. Berkat Anak-anak sebagai Karunia: Hana sangat bersyukur atas karunia anak yang diberikan Allah. Ini mengingatkan keluarga Kristen untuk tidak menganggap remeh kehadiran anak-anak sebagai bagian tak terpisahkan dari berkat keluarga. Anak adalah anugerah Allah, dan memahami nilai ini membentuk keluarga yang menghargai setiap individu.
3.Memberikan Kembali Kepada Tuhan: Hana memberikan anaknya, Samuel, kepada Tuhan. Hal ini mengajarkan keluarga Kristen untuk memiliki hati yang terbuka dan murah hati, siap memberikan kembali kepada Tuhan segala yang telah diberikan-Nya. Mengajarkan anak-anak untuk memberikan hidup mereka untuk melayani Tuhan merupakan pembelajaran berharga dalam kehidupan keluarga Kristen.
4. Mengakui Kedaulatan Allah: Hana mengakui kebesaran dan kedaulatan Allah. Keluarga Kristen saat ini dapat belajar untuk mengakui bahwa segala sesuatu yang dimiliki adalah karunia dari Allah. Kita dipanggil untuk hidup dalam ketaatan kepada-Nya dan mengakui bahwa Tuhan adalah sumber kehidupan dan berkat.
5. Menyadari Keadilan dan Kemurahan Tuhan: Hana merayakan keadilan dan kemurahan Tuhan. Keluarga Kristen diajak untuk melihat bahwa Allah adalah Tuhan yang adil dan baik, dan kita dapat mempercayai-Nya dalam segala situasi. Mengembangkan karakter yang mencerminkan keadilan dan kemurahan dalam kehidupan sehari-hari merupakan bagian penting dari pembelajaran ini.
Dalam keseluruhan narasi ini, keluarga Kristen saat ini dapat mengambil inspirasi dari kisah Hana dan Samuel. Doa yang tulus, ketaatan kepada kehendak Allah, menghargai setiap anugerah keluarga, dan hidup dalam pengakuan atas kedaulatan Tuhan adalah nilai-nilai yang dapat memperkaya kehidupan keluarga Kristen. Dengan demikian, keluarga dapat tumbuh dalam iman, berkat, dan ketaatan kepada Allah, sebagaimana tergambar dalam cerita Hana. Dalam renungan keluarga kita hari ini, kita memandang kembali kisah Hana, seorang perempuan yang mengajarkan keluarga Kristen saat ini nilai-nilai yang mendalam dan memperkaya. Pertama-tama, Hana mengajarkan kita tentang doa dan ketaatan. Meskipun dihadapkan pada cobaan, Hana tidak merasa putus asa. Sebaliknya, dia memilih untuk tulus dalam doa dan setia kepada kehendak Tuhan. Ini mengingatkan keluarga Kristen untuk membangun fondasi kehidupan rohani mereka pada doa dan ketaatan kepada Allah, bahkan di tengah tantangan.Kemudian, Hana menunjukkan kepada kita pentingnya menganggap anak-anak sebagai berkat dan karunia dari Allah. Dia sangat bersyukur atas anugerah anak, mengingatkan keluarga Kristen untuk tidak menganggap remeh kehadiran anak-anak sebagai bagian tak terpisahkan dari berkat keluarga. Anak-anak adalah anugerah dari Allah, dan memahami nilai ini membentuk keluarga yang menghargai setiap individu. Pemberian anak kepada Tuhan oleh Hana menjadi pembelajaran berharga bagi keluarga Kristen saat ini. Ini mengajarkan kita untuk memiliki hati yang terbuka dan murah hati, siap memberikan kembali kepada Tuhan segala yang telah diberikan-Nya. Mengajarkan anak-anak untuk memberikan hidup mereka untuk melayani Tuhan merupakan pembelajaran berharga dalam kehidupan keluarga Kristen. Selanjutnya, Hana mengakui kedaulatan Allah, menyadari bahwa segala sesuatu yang dimiliki adalah karunia dari-Nya. Ini memimpin keluarga Kristen untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan mengakui bahwa Dia adalah sumber kehidupan dan berkat. Akhirnya, Hana merayakan keadilan dan kemurahan Tuhan. Ini mengajarkan keluarga Kristen untuk melihat bahwa Allah adalah Tuhan yang adil dan baik, dan kita dapat mempercayai-Nya dalam segala situasi. Mengembangkan karakter yang mencerminkan keadilan dan kemurahan dalam kehidupan sehari-hari merupakan bagian penting dari pembelajaran ini. Dengan merenungkan nilai-nilai yang diajarkan oleh Hana, mari kita sebagai keluarga Kristen tumbuh dalam doa, ketaatan, penghargaan terhadap setiap anggota keluarga, pemberian kepada Tuhan, pengakuan atas kedaulatan Allah, dan pengembangan karakter yang mencerminkan keadilan dan kemurahan-Nya. Semoga kehidupan keluarga kita senantiasa diberkati dan menjadi saksi akan kebesaran Allah dalam segala hal.
AMIN
Komentar