Langsung ke konten utama


KELUARAN 26:1-31

 Kekasih Tuhan.. Pasal Keluaran 26:1-31 membahas tentang instruksi yang diberikan oleh Allah kepada Musa mengenai pembuatan tabir atau tirai yang memisahkan antara Tempat Kudus dan Tempat Mahakudus di Kemah Pertemuan. Dalam pasal ini, Allah memberikan petunjuk yang sangat rinci mengenai bahan, ukuran, dan konstruksi tabir tersebut. Tabir ini terbuat dari kain lenan yang halus dan dihiasi dengan bordir dan kaitan emas. Ini menunjukkan betapa pentingnya tabir ini dalam memisahkan tempat-tempat yang kudus di hadapan Allah. Ada beberapa Hal yang perlu kita renungkan secara bersama-sama:

1. Kepatuhan terhadap Petunjuk Allah: Allah memberikan petunjuk yang sangat spesifik mengenai pembuatan Kemah Tabernakel. Setiap ukuran, bahan, dan detailnya sangat penting. Demikian pula dalam keluarga kita, kita perlu menjadikan firman Allah sebagai otoritas tertinggi dalam membangun keluarga yang berkenan kepada-Nya. Ketika kita menghormati petunjuk-Nya dan hidup dalam ketaatan terhadap-Nya, kita akan melihat berkat-Nya mengalir dalam keluarga kita.

2. Kerjasama dalam Keluarga: Dalam pembangunan Kemah Tabernakel, setiap suku Israel memiliki peranannya masing-masing dalam memberikan sumbangan dan melakukan pekerjaan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kerjasama dalam keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawabnya sendiri-sendiri, tetapi semuanya saling melengkapi dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar, yaitu memuliakan Allah dalam keluarga kita.

3. Kualitas dan Ketekunan dalam Pelayanan: Pembuatan Kemah Tabernakel membutuhkan ketekunan dan kualitas yang tinggi. Allah menghendaki agar pekerjaan tersebut dilakukan dengan hati-hati dan dengan penuh rasa hormat. Demikian pula, dalam keluarga kita, pelayanan kepada anggota keluarga lainnya harus dilakukan dengan kasih, kesabaran, dan ketekunan. Ketika kita memberikan yang terbaik dalam pelayanan kita kepada keluarga, kita akan melihat hubungan kita semakin kuat dan berkat-Nya melimpah dalam keluarga kita.

4. Keberadaan Allah di Tengah Keluarga: Kemah Tabernakel adalah tempat kediaman Allah di tengah-tengah bangsa Israel. Begitu juga, kita perlu menjadikan Allah sebagai pusat kehidupan keluarga kita. Dengan memprioritaskan ibadah dan persekutuan keluarga dengan Tuhan, kita akan mengalami kehadiran-Nya yang memberkati dalam setiap aspek kehidupan keluarga kita.

Kekasih Tuhan.. Renungan yang bisa diambil dari pasal ini adalah pentingnya kesucian dan pemisahan dalam beribadah kepada Allah. Tabir ini merupakan simbol fisik dari pemisahan antara Allah yang suci dan manusia yang berdosa. Sebagai umat Allah pada zaman ini, meskipun kita tidak lagi menggunakan tabir fisik, kita masih dipanggil untuk hidup dalam kesucian dan pemisahan dari dosa dan pengaruh negatif dunia ini. Pasal ini juga mengajarkan tentang kerja sama dan kerja tim. Pembangunan Kemah Pertemuan ini melibatkan banyak orang yang memiliki keterampilan khusus dalam pembuatan kain, pengukuran, dan pekerjaan lainnya. Mereka harus bekerja bersama dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Allah melalui Musa. Hal ini menekankan pentingnya kerja tim dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh Allah kepada kita sebagai keluarga atau gereja.

Kesetiaan dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Allah juga menjadi renungan penting dalam pasal ini. Setiap detail, dari ukuran hingga tata letak tabir, diperintahkan oleh Allah dan harus dilaksanakan sesuai dengan petunjuk-Nya. Ini menunjukkan betapa Allah menghargai kesetiaan dan ketaatan kita dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan-Nya kepada kita. Dengan mengambil renungan dari pasal ini, kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari kita. Kita harus hidup dalam kesucian, menjauhkan diri dari dosa, dan hidup dalam pemisahan dari dunia yang jauh dari nilai-nilai Allah. Kita juga perlu bekerja sama dan saling mendukung sebagai keluarga atau gereja dalam mengerjakan tugas-tugas Allah. Dan yang terpenting, kita harus setia dalam melaksanakan tugas-tugas itu dengan penuh ketaatan kepada Allah. AMIN 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Renungan Pemuda 1 Korintus 13:1-7 Tema: Kasih yang Sejati

  Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Paulus menulis tentang kasih yang sejati, kasih yang melampaui kata-kata dan sekadar perasaan. Ketika kita mendalami pasal ini, mungkin kita merasa terinspirasi dan berefleksi oleh makna kasih yang begitu dalam, tetapi di sisi lain kita juga dinasehati. Betapa sering kita mengaku mengasihi, tetapi sikap dan tindakan kita belum mencerminkan kasih yang diajarkan Paulus. Teman teman muda, dalam 1 Korintus 13 dikenal sebagai "Pasal Kasih" karena di sinilah Paulus menguraikan apa itu kasih yang sejati dan bagaimana kasih itu seharusnya diwujudkan. Kasih yang sejati bukanlah sekadar rasa senang atau sayang di dalam hati. Kasih, menurut Paulus, adalah sesuatu yang hidup dan aktif, sesuatu yang nyata dalam tindakan manusia. Jika kita hanya merasa sayang tetapi tidak menunjukkan tindakan yang penuh kasih, apakah itu benar-benar kasih? Tentu tidak. Paulus mengatakan, “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan malaikat, ...

BAHAN IBADAH RUMAH TANGGA

 BAHAN PART GKS JEMAAT GAURA KELUARAN 1:1-22 MEMAHAMI RENCANA ALLAH DALAM KETERPURUKAN Kekasih Tuhan.. Ada banyak cara Tuhan dalam membentuk spiritualitas manusia, kita dibentuk oleh Allah dengan pergumulan, pengujian, pencobaan bahkan juga penindasan. Namun di dalam semuanya itu, ketika diperhadapkan dengan situasi tersebut, kita di tuntut untuk melihat dan menemukan maksud Allah dalam mengijinkan semua hal itu terjadi. Dalam teks pembacaan hari ini, kita dapat melihat pertanggungjawaban Allah dalam mempersiapkan  dan memenuhi akan panggilan-Nya terhadap Bangsa Israel menjadi umat pilihan Allah (Kejadian 46:3-4). Mereka yang hidup sebagai orang-orang yang ada dalam tanah perbudakan merasakan banyaknya penderitaan dan juga penindasan. Hal ini tidak mudah bagi mereka untuk melewati proses tersebut. Setelah Yusuf mati (ay. 7) kekuatan Bangsa Israel yang ada di tanah Mesir menjadi melemah dan merekapun dijadikan sebagai hamba yang akan diperbudak untuk kepentingan bangsa Mesir. B...

Filipi 4:6-7 "Jangan Khawatir, Berdoa.

Jangan Khawatir, Berdoa. Pemuda dan pemudi Pernah tidak kalian merasa khawatir? Mungkin tentang ujian, teman, atau masa depan atau cita dan cinta?  Hari ini, kita belajar dari Firman Tuhan di Filipi 4:6-7  Artinya ini buat kita: 1. Jangan Khawatir:    - Tuhan tidak mau kita terus-menerus cemas. Khawatir cuma bikin hati dan pikiran kita tidak tenang. Khawatir tidak menyelesaikan masalah, malah bikin kita stres. 2.Berdoalah:    - Saat kita khawatir, Tuhan mau kita bicara sama Dia. Ceritakan semua keinginan dan masalah kita dalam doa. Tidak perlu formal, cukup kita menyampaikan apa yang ada di hati kita. Tuhan selalu mendengar dan memahami setiap kata yang kita ucapkan. 3. Bersyukur    - Dalam doa, jangan lupa bersyukur. Ingat semua berkat dan kebaikan yang Tuhan sudah kasih. Bersyukur karena Ia membuat kita sadar betapa besar kasih Tuhan dalam hidup kita. 4 Damai Sejahtera Allah    - Tuhan janji akan memberi kita damai ...