KELUARAN 27:1-8
Renungan Keluaran 27:1-8 adalah bagian dari kitab Keluaran dalam Alkitab, yang berisi petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Allah kepada Musa untuk membangun Kemah Suci di padang gurun. Bagian ini khususnya menggambarkan pembangunan mezbah tembaga untuk korban bakaran di dalam Kemah Suci. Pada ayat-ayat ini, Allah memberikan instruksi kepada Musa tentang bagaimana membangun mezbah tembaga. Mezbah ini akan menjadi tempat untuk mempersembahkan korban bakaran kepada Allah. Mezbah tembaga harus memiliki ukuran yang tepat, yaitu berukuran lima hasta panjangnya, lima hasta lebarnya, dan tiga hasta tingginya. Hasta adalah suatu ukuran panjang yang sebanding dengan panjang lengan manusia, sekitar 45 cm. Allah juga menyuruh Musa untuk membuat tanduk-tanduk tembaga pada empat penjuru mezbah, yang akan digunakan untuk memegang persembahan-persembahan yang akan dipersembahkan. Selain itu, Allah menyuruh Musa untuk membuat jaring tembaga di sekeliling mezbah, yang akan berfungsi sebagai pagar atau pagar pembatas.
Melalui instruksi ini, Allah menunjukkan kepentingan penyembahan yang sungguh-sungguh dan teratur. Mezbah tembaga ini adalah tempat di mana umat Israel akan mempersembahkan korban-korban bakaran mereka sebagai tanda penghormatan dan kesetiaan kepada Allah. Pembangunan dan penggunaan mezbah ini merupakan bagian dari sistem ibadah yang ditetapkan oleh Allah untuk umat-Nya.
Renungan dari pasal ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya menyembah Allah dengan hati yang tulus dan teratur. Meskipun kita tidak lagi menggunakan mezbah tembaga atau mempersembahkan korban bakaran secara harfiah, prinsip di baliknya tetap relevan. Allah menginginkan kita untuk datang kepada-Nya dengan hati yang tulus, mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan hidup yang hidup dan yang kudus (Roma 12:1). Selain itu, kita juga diajarkan tentang pentingnya memiliki tata tertib dalam ibadah kita kepada Allah. Seperti yang terlihat dalam instruksi yang diberikan oleh Allah kepada Musa, Allah menghendaki agar ibadah dilakukan dengan cara yang sesuai dengan kehendak-Nya dan dengan tata aturan yang ditentukan-Nya. Dalam kehidupan kita sehari-hari, penting bagi kita untuk menjalani ibadah dan kehidupan rohani kita dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh Firman Allah.
Renungan Keluaran 27:1-8 mengingatkan kita tentang pentingnya memiliki hati yang tulus dalam penyembahan kepada Allah dan hidup dengan tata tertib yang sesuai dengan kehendak-Nya. Semoga kita dapat terus belajar dan bertumbuh dalam penyembahan yang benar dan hidup yang dipersembahkan kepada-Nya. Renungan ini mengajarkan kita tentang kerapatan rinci dan keakuratan yang diberikan oleh Tuhan dalam instruksinya. Setiap bagian dari Bait Suci dan perlengkapannya memiliki tujuan dan makna yang mendalam. Ini mengajarkan kita pentingnya ketelitian dan ketaatan dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Tuhan. Selain itu, mezbah itu sendiri adalah tempat di mana korban bakaran dipersembahkan kepada Tuhan. Ini mengingatkan kita akan pentingnya mempersembahkan diri kita sebagai persembahan hidup kepada Tuhan. Mezbah juga melambangkan hubungan antara manusia dan Allah, di mana kita dapat mencari dan mendekati Allah melalui persembahan kita. Renungan ini juga mengingatkan kita tentang kerahasiaan yang diungkapkan dalam setiap rincian yang diberikan oleh Tuhan. Ketika kita meluangkan waktu untuk memahami dan merenungkan Firman Tuhan, kita dapat menemukan kebenaran dan pengajaran yang dalam di balik setiap detail-Nya. Melalui renungan ini, kita diingatkan untuk hidup dengan teliti, taat, dan penuh penghormatan terhadap kehendak Allah. Setiap tugas yang diberikan kepada kita oleh Tuhan memiliki tujuan dan makna tertentu. Dengan melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan setia, kita dapat memuliakan Allah dan tumbuh dalam iman kita.
AMIN
Komentar